Tapteng (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah, Khairul Kiyedi Pasaribu menegaskan menolak aksi demo anarkis di Kantor DPRD Tapanuli Tengah, dengan mengatas namakan masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah demi kepentingan kelompok tertentu.
Hal tersebut, diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah saat dikonfirmasi melalui telpon seluler, Selasa (23/05), menjawab tudingan dari Aliansi Masyarakat Peduli Tapanuli Tengah (AMP-TT) yang mengatas namakan masyarakat Tapteng saat menggelar aksi demo di Depan Gedung DPRD Tapteng, pada Senin (22/05).
"saya tidak akan menanggapi hal yang tidak penting, saya akan menanggapi hal yang penting. Kalau seandainya dia butuh bantuan untuk berobat, ke rumah sakit atau yang krusial kita akan tanggapi, tetapi kalau orang-orang yang tidak penting tidak mungkin saya anggap itu penting. Kenapa saya katakan seperti itu. Pagar Kantor DPRD Tapteng itu rusak dan mereka sudah masuk ke dalam tidak ada anggota DPRD yang menerima.Kenapa anggota DPRD Tapteng tidak menerima, karena mereka dianggap mementingkan kelompok tertentu yang kita tidak tau apa maksud dan tujuannya,"katanya.
Masih katanya, tidak mungkin yang tidak tau tujuannya dan tidak jelas diterima, sementara yang tentu arah tujuannya dan telah berbuat di Kabupaten Tapanuli Tengah diganti.
"Mari dong buka mata dan bukan pikiran yang demo orang Kota Sibolga dan orang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) apa dasar mereka melakukan aksi demo di Kabupaten Tapanuli Tengah, silahkan dong demo di Sibolga dan di Taput, kenapa harus di Tapteng ini. Emangnya DPRD Tapteng ini DPRD lintas Provinsi, DPRD Tapteng adalah DPRD yang melayani masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah, bukan melayani manusia-manusia yang tidak jelas asal usulnya," katanya.