Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sumut terus menjaga persatuan di tengah umat.
Menurut Edy, di tahun politik saat ini, perbedaan pandangan politik, profesi dan sebagainya harus dapat mengedepankan silaturahmi antarsesama.
"Saya hanya mengingatkan KAHMI untuk terus berpegang teguh pada Al-Quran dan hadits dalam melaksanakan tugas kita masing-masing, meski berbeda partai, profesi dan lainnya, namun kita harus tetap bersatu membangun negeri ini,” kata Edy, saat menghadiri Halalbihalal MW KAHMI Sumut, di Medan, Sabtu.
Edy mengatakan kontestasi demokrasi nantinya jangan sampai menimbulkan perpecahan antarsesama. Kontestasi demokrasi itu seharusnya menjadi upaya bersama untuk berjihad membangun negeri ini.
"Pastinya dari KAHMI ini nantinya akan mengikuti kontestasi demokrasi itu dari berbagai partai yang berbeda. Namun, kita harus tetap menjaga silaturahmi dan persatuan, karena kontestasi demokrasi ini kita ikuti bertujuan untuk mengabdi dan berjihad membangun negeri yang kita cintai ini,” katanya.
Presedium Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tanjung mengatakan bahwa KAHMI dibentuk sebagai wadah silaturahmi alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), untuk terus menjaga hubungan silaturahmi dan mempererat persatuan.
"Terutama dalam tahun politik tahun ini, saya ingatkan agar kita menjadi contoh di tengah umat dengan menjaga persatuan dan silaturahmi antara sesama dan terus menjaga keharmonisan di negara ini,” ujar Doli.
Sementara itu, Ketua MW KAHMI Sumut Rusdi Lubis menyampaikan dalam kegiatan halalbihalal ini dihadiri pengurus KAHMI dari 24 kabupaten/kota di Sumut, yang di dalamnya terdiri dari berbagai profesi di antaranya adalah politisi, akademisi serta lainnya.
“Harapan kita dalam pertemuan ini adalah untuk merapatkan barisan bersatu padu berjuang untuk kemakmuran umat. Saya harap KAHMI dapat memberikan keberkahan untuk agama dan negara," katanya.*