Jakarta (ANTARA) - Pakar onkologi Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. dr. Teny Tjitra Sari, Sp.A(K), MPH, mengatakan wajah pucat yang bisa menjadi gejala talasemia biasanya disertai perut membuncit akibat pembesaran hati dan limpa.
"Ada benjolan pada perut sebelah kiri, itu curiga mungkin bukan pucat biasa yang disebut anemia, tetapi, karena talasemia," kata Teny dalam siaran langsung akun Instagram RSCM Kencana, Jumat.
Thalassemia atau talasemia adalah penyakit kelainan darah yang diwariskan, yang diturunkan dari orangtua ke anak melalui gen sehingga tubuh tidak membuat cukup protein yang disebut hemoglobin. Mereka yang hidup dengan talasemia selain mengalami wajah pucat akibat kadar hemoglobin yang rendah, juga memiliki mata yang kuning.
"Pada talasemia matanya kuning. Kalau pada kekurangan zat besi tubuh tidak mampu menghasilkan darah merah, tetapi, pada talasemia zat besinya ada atau malah berlebih, tetapi, darah merahnya pecah-pecah sehingga mudah pecah dan pecahan tadi menimbulkan matanya kuning," kata Teny menjelaskan.
Pada anak, keadaan hemoglobin yang rendah terus menerus lama kelamaan akan mengganggu tumbuh kembangnya, yang menyebabkan anak dengan talasemia memiliki panjang badan yang lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya. Selain itu, mereka juga akan kesulitan berpikir, mengalami masalah inteligensi dan gangguan pada fungsi-fungsi organ tubuhnya.