Pangururan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, mendorong petani di daerah itu membuat terobosan baru dengan melakukan pembuatan pupuk organik sebagai upaya mengantisipasi keterbatasan pupuk kimia.
Bupati Samosir Vandiko Gultom di Pangururan, Selasa, mengatakan, pihaknya tidak tinggal diam dengan kelangkaan pupuk yang terjadi di daerah itu.
Menanggapi keluhan kurangnya pupuk di kalangan petani, Pemkab Samosir membuat terobosan baru dengan melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada kelompok tani dengan tujuan petani dapat memproduksi pupuk sendiri.
Menurut Bupati Samosir, di luar pupuk kimia bersubsidi, sekitar 60 persen kebutuhan pupuk bagi petani diatasi dengan pupuk organik cair maupun padat.
Untuk itu Vandiko mengajak petani untuk mengikuti pelatihan dengan serius. Pembuatan pupuk organik ini juga akan dapat memberikan nilai tambah bagi petani, dapat dijual bagi petani lain.
"Pemerintah akan membantu sertifikasi pupuk organik yang dihasilkan sehingga bisa dijual menambah pendapatan masyarakat," katanya.
Disamping itu, Vandiko menyampaikan agar masyarakat tidak ragu dengan pupuk organik, bahwa hasil pertanian dengan pupuk organik cukup bagus dan sudah dibuktikan pada kelompok Tani Siriaon, Kecamatan Onan Runggu.
Mendukung pembuatan pupuk organik, Bupati Samosir menginstruksikan agar setiap kepala desa membantu kelompok tani dengan pembelian mesin pencacah. Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyediakan mesin pencacah dengan sistem pinjam kepada kelompok tani.
"Tidak usah ragu menggunakan pupuk organik, sudah ada bukti, selain memelihara kesuburan tanah, dengan pupuk organik hasil pertanian juga bagus dan memuaskan," katanya.