Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan kasus harian terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia bertambah 3.662 orang hingga 6 November 2022 pukul 12.00 WIB.
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Ahad, melaporkan kasus harian itu menambah jumlah terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.521.292 orang.
Disebutkan, provinsi yang menjadi penyumbang penambahan kasus terbanyak yakni DKI Jakarta 1.542 kasus, Jawa Timur 532 kasus, Jawa Barat 490 kasus, Banten 252 dan Jawa Tengah 209 kasus.
Sementara itu tercatat angka kesembuhan COVID-19 bertambah 2.495 orang. Dengan penambahan angka kesembuhan itu maka total kesembuhan COVID-19 sejak Maret 2020 berjumlah 6.325.415 orang.
Satgas melaporkan penambahan angka kesembuhan COVID-19 terbanyak di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.067 orang, Jawa Timur 478 orang, Jawa Barat 196 orang, Jawa Tengah 147 orang, dan Kalimantan Timur 165 orang.
Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 22 orang, di antaranya dari DKI Jakarta empat orang, Jawa Timur tiga orang, Jawa Tengah lima orang, Yogyakarta tiga orang, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah masing-masing satu orang.
Satgas COVID-19 juga mencatat, jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 37.048 kasus aktif, naik 1.145 orang dibandingkan Sabtu (5/11).
Selain itu terdapat pula 3.297 orang yang masuk dalam kategori suspek. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 40.125 spesimen dari 18.334 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.
Tingkat positif atau positivity rate spesimen harian adalah 15,78 persen dan untuk tingkat positivity rate orang harian adalah 19,97 persen.
Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan peringatan dini atas ancaman subvarian Omicron XBB dan XBC di Indonesia.
"Hati-hati risiko menderita COVID-19 dengan XBB ini lebih tinggi dibandingkan orang yang pernah kena COVID-19. Jadi yang diserang justru orang yang tidak pernah kena COVID-19," kata Ketua Satgas COVID-19 PB IDI Erlina Burhan dalam Media Briefing terkait update kasus COVID-19 yang diikuti dalam jaringan Zoom di Jakarta, Kamis (3/11).
Ia mengatakan XBB kali pertama ditemukan di India pada Agustus 2022 dan XBC di Inggris merupakan varian keturunan dari mutasi Delta serta Omicron BA.2 dan BA.2.75 imbas dari sirkulasi virus di tengah masyarakat yang tak mampu ditanggulangi.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, sejak 17 Oktober 2022, XBB sudah dilaporkan ada di 26 negara, seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat.
Erlina yang juga seorang dokter spesialis penyakit paru-paru di RSUP Persahabatan Jakarta Timur mengatakan upaya pencegahan mutasi virus corona hanya bisa dilakukan dengan cara mencegah penularan pada manusia.
"Upaya itu bisa dilakukan dengan menyegerakan diri mengakses layanan vaksinasi dosis penguat atau booster serta patuh pada protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M)," katanya.