Tebing Tinggi (ANTARA) - Pj. Wali Kota Tebing Tinggi Muhamad Dimiyathi didampingi Plt Sekda Bambang Sudaryono dan Kepala Inspektur Kota Kamlan Mursyid langsung menyikapi aksi karyawan PDAM Tirta Bulian yang mogok kerja dan meminta Direktur dicopot, dengan melakukan mediasi dan membentuk tim investigasi, Selasa (19/07).
Dalam moment mediasi tersebut, para karyawan menyampaikan kepada Pj Wali Kota alasan mereka (51 orang-red) melakukan mogok kerja.karena sikap Direktur yang sewenang-wenang, diktator, tidak adil, mereka tidak nyaman bekerja, juga masalah asurasi yang tidak jelas.
Menyahuti aspirasi dari berbagai permasalahan para karyawan tersebut, Pj Wali Kota Tebing Tinggi mengatakan akan membentuk tim investigasi yang langsung dipimpin Kepala Inspektorat Kamlan Mursyid.
"Semua aspirasi karyawan akan disikapi setelah tim investigasi bekerja,” tegas Pj Wali Kota Mhd Dimiyathi.
Sementara Kepala Inspektorat Kamlan Mursyid kepada mengatakan pihaknya saat ini sudah membentuk tim investigasi (audit) yang terdiri dari 4 tim yakni tim Pendapatan, tim Belanja , tim Asset serta tim SDM dan tugas pokok.
Terkait masalah pencopotan Direktur PDAM Tirta Bulian, katanya ada mekanisme untuk itu, tidak bisa asal copot. Demikian masalah asuransi, tidak benar ada perbedaan. Pihak asuransi tidak memberikan penjelasan dan pemahaman kepada para karyawan. Demikian masalah hubungan silaturahmi akan diperbaiki.
“Inspektorat melalui tim yang sudah dibentuk akan melakukan audit terhadap keuangan dan kinerka PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi ,” tegas Kamlan.
Seperti diketahui sehari sebelumnya 51 orang Karyawan/wati PDAM Tirta Bulian Tebing Tinggi Senin (18/7) melakukan mogok kerja dihalaman kantor dengan membentang berbagai poster/spanduk, dan menolak bertemu dengan Direktur Khoiruddin Hasibuan.