Tebing Tinggi (ANTARA) - Setiap OPD yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting harus bersinergi dan tidak akan bisa bekerja sendiri-sendiri karena saling keterkaitan dalam pelaksanaanya.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota H. Oki Doni Siregar saat memimpin rapat Identifikasi langkah awal penurunan stunting, Rabu (13/4) diruang Bappeda Tebing Tinggi.
Wakil Wali Kota sebagai Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Tebing Tinggi menjelaskan Kemiskinan dan Stunting ini sangat berhubungan, karena yang menderita Stunting ini sudah dipastikan berasal dari keluarga yang kurang mampu atau berpendidikan rendah.
Untuk itu diharapkan OPD yang terlibat agar saling membantu dan bersinergi jangan bekerja sendiri-sendiri."
Apalagi jika Kelurahan atau Kepling yang bersentuhan langsung ke masyarakat tidak peduli maka urusan Stunting ini tidak akan mengalami penurunan.tegas Wakil Wali Kota.
Dikatakan H.Oki bahwa tindakan preventif terhadap Stunting ini adalah pada saat pra nikah dan menjaga kesehatan lingkungan masyarakat.
Tindakan preventif khsusnya di bagian Pra Nikah agar benar-benar dilaksanakan oleh Dinas PPKB seperti pemeriksaan kesehatan calon pengantin, tes narkoba, HIV, dsb.
Begitu juga dengan lingkungan tempat tinggal sangat mempengaruhi tingkat kesehatan, sehingga OPD seperti Perkimtan, DLH, Dinas Kesehatan harus saling bersinergi agar kesehatan lingkungan dapat tercapai, katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas PPKB Kota Tebing Tinggi Hj. Nina Zahara menjelaskan Pemkot Tebing Tinggi telah menerbitakn SK Tim Pendampingan Keluarga (TPK) yang terdiri dari 360 orang.
Mereka bertugas memberikan edukasi, sosialisasi dan screening pencegahan stunting pada tiga kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, dan keluarga yang memiliki anak di bawah dua tahun.
OPD yang terlibat percepatan penurunan stunting harus bersinergi
Kamis, 14 April 2022 10:09 WIB 867