Tapanuli Selatan (ANTARA) - AG (32), seorang petani/pekebun warga Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) diduga tega mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri di sebuah pohon jengkol milik warga.
Bermula dari laporan masyarakat yang diterima Bhabinkamtibmas Polsek Batang Toru Bripka Lamsar Sembiring perihal adanya sesosok manusia dewasa posisi leher tergantung seutas tali di pohon, Senin (31/1).
"Lokasinya tepat di kebun Derliana Harahap, di Lingkungan VII Baringin, Kelurahan Sangkunur, Kecamatan Sangkunur, Kabupaten Tapsel, sekira pukul 09.30 WIB," kata Kapolsek Batang Toru AKP Tona S dalam laporannya ke Mapolres Tapsel.
Dari olah TKP setelah laporan masyarakat setempat dan dua orang saksi Ade Lubis (49) dan Kamaluddin Harahap (31) , personel Polsek Batang Toru di lokasi menemukan korban AG sudah tidak bernyawa. Kondisi leher terikat nilon di pohon jengkol.
"Wajah korban menunduk dan memaling ke arah kiri, bibir tertutup dan gigi rapat, hidung keluar darah dan tangan mengepal, kedua kaki tidak sentuh tanah, dan disamping pohon tempat korban menggantung ada sepasang sepatu," tambahnya.
Di luar TKP, hasil pemeriksaan medis di Puskesmas Sangkunur disaksikan pihak keluarganya korban mengalami luka lebam di sekeliling leher, alat kelamin mengeluarkan sperma dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh korban.
Dikatakan, kuat dugaan korban bunuh diri karena mengalami depresi sepeninggal isterinya yang dikabarkan meninggal akibat gantung diri pada 3 Maret 2021 silam di kebun masyarakat milik Gerhat Manullang di Lingkungan III Aek Tarutung, Keluarahan Sangkunur Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Setelah hasil visum, pihak kepolisian menyerahkan jasad korban kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka. Ayah korban menyatakan tidak keberatan atas kejadian itu," kata Tona dalam keterangannya diterima ANTARA, Senin (31/1) malam.
Depresi, pria petani di Tapsel akhiri hidup gantung diri seperti istrinya
Senin, 31 Januari 2022 20:43 WIB 5626