Langkat (ANTARA) - Sejumlah komoditas bahan pangan di Kabupaten Langkat mengalami kenaikan harga jelang tahun baru 2022, Dari hasil monitoring Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat di pasar tradisional Kecamatan Babalan, Kuala dan Stabat.
Hal itu disampaikan Kabag Perekonomian dan SDA Pemkab Langkat Nuryansyah Putra, di Stabat, Kamis (29/12).
Monitoring dalam rangka peninjauan ketersediaan bahan pangan pokok dan perkembangan harga bahan pangan pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Dimana rombongan TPID Langkat dipimpin Kadis Ketapang Henri Tarigan dan Kabag Perekonomian dan SDA Nuryansyah Putra.
Baca juga: Kemenag Langkat terima bantuan dari Bank Mualamat Stabat
Hasil peninjauan, disampaikan Kabag Perekonomian dan SDA Nuryansyah Putra, uuntuk ketersediaan/stok pasokan bahan pokok pangan cukup aman hingga Tahun Baru 2022, baik ditingkat sentra produksi dan tingkat grosiran maupun pedagang pengecer.
Bahan yang naik seperti minyak goreng curah dan kemasan, telur ayam ras, ikan teri, ikan gembung kuring, cabai rawit, kacang kedelai impor, tepung terigu dan beras premium.
Berikut data bahan pokok mengalami kenaikan harga seperti beras kuku balam naik Rp500 per kilo, harga menjadi Rp11.500 per kilo, Jongkong IR 64 naik Rp500 per kilo, harga menjadi Rp11.500 per kilo, gula pasir naik Rp500 per kilo, harga menjadi Rp13.000 perkilo.
Minyak goreng bimoli kemasan dua liter naik Rp 2.000, harga menjadi Rp 38.000, minyak goreng curah kuning kemasan satu liter naik Rp 2.000, harga menjadi Rp18.000, tepung terigu segi tiga biru naik Rp500 per kilo, harga menjadi Rp11.500 per kilo.
Daging sapi murni naik Rp 5.000 per kilo, harga menjadi Rp120.000 perkilo, daging ayam broiler naik Rp6.000 perkilo, harga menjadi Rp36.000 perkilo, telur ayam broiler naik Rp350 perbutir, harga menjadi Rp1.700 perbutir, cabai merah besar naik Rp5.000 per kilo, harga menjadi Rp25.000 per kilo, cabai rawit naik Rp12.000 per kilo, harga menjadi Rp52.000 per kilo.