Tapanuli Selatan (ANTARA) - Prihatin memang, nasib Abdul Latif Lubis, santri alumni Al-Yusufiyah Desa Holbung, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan untuk melanjutkan niat kuatnya studi ke Yaman terancam gagal, hanya gegara faktor ekonomi keluarga yang kurang mendukung.
Dibalik niat kuatnya kuliah, remaja kerap kenakan sorban berusia 20 tahun itu menyadari betul bagimana kehidupan ekonomi keluarganya, yang hanya bergantung hidup dari pekerja kebun orang lain. Sementara kebutuhan biaya untuk melanjutkan studinya ke Universitas Al-Ahgaff Markas Lughoh-Yaman lumayan besar (ukuran ekonomi lemah).
"Saya Pak, hanya pasrah dan berdoa banyak kepada Allah SWT, kiranya ada uluran tangan dari orang-orang berkecukupan demi terwujudnya cita-cita yang sejak lama saya impikan ini," ucap Latif lirih yang sengaja datang menemui ANTARA, Minggu (31/10).
Baca juga: Bupati Tapsel tetapkan Jumat sebagai hari minum kopi
Dia mengisahkan bahwa dia terlahir di dunia tidak seperti kebanyakan orang-orang seusianya yang serba berkecukupan. Alamat tinggalnya Desa Padangkahombu,Kecamatan Batang Angkola,Tapsel. Menamatkan diri enam tahun sebagai santri (MTs- MAS) di Pesantren Al-Yusufiyah membuat orangtua tertatih-tatih.
Dua kakak kelasnya sekarang sedang menuntut ilmu di Yaman (Universitas Al-Ahgaff) di bidang Dakwah. Untuk tahun 2021, dia (Latif) satu-satunya orang Tapsel dari Sumatera Utara yang lulus testing dan diterima melanjut studi ke Yaman mengikuti langkah kakak kelasnya tersebut.
Besarnya biaya dibutuhkan hingga puluhan juta itu lah membuat harapan dan cita-cita-nya terancam gagal. Sementara pihak Universitas Al-Ahgaff Markas Lughoh Arabiah, Hadhramaut - Yaman 01 Oktober 2021 sudah mengundang untuk daftar ulang kembali sebelum Februari 2022 batas waktu pemberangkatan ke Yaman.
Marwan Lubis (58) ayah kandung Abdul Latif mengisahkan, dari 12 orang anak-anaknya (lima dari almarhum isteri pertama dan tujuh orang dari isteri pengganti boru Batubara), Abdul Latif satu-satunya memiliki karakter berbeda dengan saudara lainnya.
"Niat dia (Latif ) untuk studi ke luar negeri sangat kuat sudah sejak dulu. Jadi terkadang saya sedih, sebab saya menyadari kemampuan ekonomi saya yang hidup pas-pasan. Seandainya Allah SWT ijinkan berkuliah di Yaman, baru Latif lah anak saya yang mengecap pendidkan tinggi di universitas," ucapnya.
"Saya berharap sangat Allah SWT dapat membukan pintu hati para dermawan dalam mewujudkan cita-cita tulus yang tinggi anak saya ini Latif bisa melanjutkan sekolahnya ke Yaman tersebut," ujar Marwan juga Nazir Masjid Desa Padangkahombu, sedih.
Bilamana ada derwmawan yang hendak mau membantu meringankan biaya Latif, dapat menghubungi Marwan Lubis di Nomor HP 0822 9483 5665 atau bisa langsung ber infaq melalui rekening Mandiri Nomor 183-00-02728714 atasnama Abdul Latif.