Madina (ANTARA) - Bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Mandailing Natal pada 15 Desember 2021 yang lalu telah menyebabkan kerusakan pada sejumlah sektor, salah satunya adalah sektor permukiman.
Kondisi itu salah satunya terjadi di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Panyabungan Timur.
Akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Madina pada pertengahan bulan Desember 2021 yang lalu itu telah membuat rumah Khoirul Anwar mengalami rusak berat.
Baca juga: Serikat Pekerja BPJamsostek serahkan bantuan bencana banjir Tapsel - Madina
Hingga hari ini, kondisi rumah tersebut tidak bisa lagi ditempati karena kondisinya mengalami kerusakan yang sangat serius.
Terlihat, bangunan rumah tersebut sudah dalam posisi tergantung di atas sungai Aek Pohon menunggu roboh.
Kepada ANTARA, Minggu (2/1) Khoirul Anwar Lubis menyebut, pasca bencana itu, dirinya bersama keluarganya terpaksa tinggal di rumah saudaranya di Desa Tebing Tinggi.
"Pasca bencana, saya bersama lima anak saat ini tinggal di rumah saudara, rumah yang rusak itu tidak bisa ditempati lagi karena rusak berat," ujarnya.
Anwar menyebut, pada kejadian itu, sebagian barang yang ada dalam rumahnya ada yang tidak bisa diselamatkan.
Untuk itu, dia berharap agar kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dapat memberikan bantuan berupa perbaikan rumah, supaya rumahnya kembali layak untuk ditinggali.
"Kalau bantuan berupa Sembako dari Pemerintah sudah saya terima, saya memohon kepada pemerintah dapat membantu saya dalam hal perbaikan rumah sehingga saya bersama keluarga bisa kembali menempati rumah kami," harapnya.
Korban banjir di Desa Tebing Tinggi butuh bantuan bedah rumah
Minggu, 2 Januari 2022 15:22 WIB 2475