Medan (ANTARA) - Sumatera Utara sudah mengekspor ampas sawit ke 10 negara dengan volume yang terus meningkat.
"Ekspor ampas sawit Sumut sudah ke 10 negara, antara lain Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, New Zealand, dan Saudi Arabia," ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto, di Medan, Rabu (27/10).
Selain negara tujuan ekspor yang berkembang, volume ekspor ampas sawit Sumut itu juga meningkat.
Sejak Januari - Oktober 2021, volume ekspor ampas sawit Sumut itu sudah mencapai 119,38 ribu ton senilai Rp239 miliar.
Baca juga: Sumut ekspor pakan hewan ke Malaysia
Nilai ekspor ampas sawit Sumut di 2021 itu naik dibandingkan periode sama tahun 2020 yang masih 86,08 ribu ton senilai Rp168 miliar.
Menurut dia, peningkatan ekspor ampas sawit itu menggembirakan dan Karantina terus berupaya mendorong pengusaha untuk terus meningkatkan ekspor komoditas itu.
"Potensi pasar ekspor komoditas asal sub sektor peternakan itu masih cukup tinggi sehingga harus benar-benar dimanfaatkan pengusaha," katanya.
Selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di Sumut , maka Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus didukung.
Karantina Pertanian Belawan terus memberikan bimbingan teknis, sanitari dan fitosanitari sebagai persyaratan negara tujuan ekspor.
Sinergisitas instansi terkait serta memberikan percepatan layanan Karantina terus dilakukan agar komoditas ekspor itu mampu bersaing di negara tujuan.
Andi menjelaskan, ampas sawit digunakan sebagai bahan baku pembuatan bio pellet pakan ternak dan juga bahan pupuk organik karena mengandung kalium yang cukup tinggi untuk tanaman.