Medan (ANTARA) - Kementerian Pertanian memberikan perhatian besar untuk peningkatan keahlian petani milenial. Terutama dalam pengembangan kompetensi meracik kopi hingga memiliki kualitas yang bernilai tambah dan berdaya saing di pasar dunia.
Untuk mendukung hal tersebut, Kementan, melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, menyelenggarakan Pelatihan Barista dan Sertifikasi Komptensi Barista.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, meminta kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian mendorong petani agar dapat mengembangkan atau menggenjot produksi komoditas perkebunan.
Baca juga: Kementan Aaak petani dan penyuluh di Aceh amankan produksi padi dari hama
“Pengembangan SDM pertanian harus dilakukan. Petani kini dituntut untuk melakukan lebih, tidak hanya sebagai tanam dan panen. Tetapi juga harus bisa mengemas dan menjalin kemitraan untuk menjual hasil taninya,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.
"Petani butuh regenerasi dan transfer teknologi. Transformasi mau tidak mau akan mengubah cara kita menjalani manajemen usaha pertanian, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas,” sambungnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan hal yang sama.
"Petani harus mengetahui proses pertanian dari hulu sampai ke hilir. Dari mengolah lahan sampai packaging, bahkan penjualan. Hal ini akan menjadi nilai lebih buat petani," ujar Dedi.
Hal ini yang yang mendasari Polbangtan Medan menyelenggarakan Pelatihan Barista dan Sertifikasi Komptensi Barista.
Bersinergi dengan PT Masyarakat Kopi Indonesia (PT MKI), Polbangtan Medan
menyediakan tim fasilitator dan asesor pada kegiatan pelatihan dan sertifikasi kompetensi barista.
Untuk kegiatan praktik lapang, peserta pelatihan akan dilakukan di Kebun Starbucks dan tentunya akan dibimbing oleh tenaga ahli pengelola perkebunan di daerah setempat.
Pelatihan dan sertifikasi kompetensi barista dilaksanakan 21 hingga 27 September 2021, di kampus Polbangtan Medan, Agricafe Polbangtan Medan, dan Kebun Kopi Starbucks.
Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Barista diikuti oleh mahasiswa program studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan semester VI berjumlah 68 orang.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan wirausahawan muda pertanian dan sebagai kompetensi pendamping yang dapat meningkatkan nilai tambah mahasiswa ketika lulus.
Direktur Polbangtan Medan saat membuka kegiatan pelatihan dan sertifikasi kompetensi barista mengatakan bahwa kualitas kopi dapat diperoleh dari barista/peracik kopi yang handal.
“Untuk menjadi barista tentunya harus melalui pelatihan khusus karena tidak hanya sekedar menyeduh kopi saja. Barista terlebih dahulu mengikuti pelatihan barista untuk mengetahui estetika dari penyajian kopi dan barista juga harus memahami karakteristik kopi serta pengetahuan tentang mesin pembuatan kopi,” kata Yuliana.
Pelatihan Barista Kopi dilakukan selama 5 hari dengan menyampaikan beberapa materi seperti Sejarah Kopi dan Trend Ngopi, Barista Basic Skill and Knowldge, Espresso Preparation, Milk Steaming, Manual Coffee Brewing, Workstation Cleaning, Equipment Maintenance, Roasting Fundamentals dan Barista Speed Technic.
Pelatihan ini adalah solusi atau jalan alternatif yang bisa dipilih untuk membentuk pola pikir mahasiswa yang tadinya biasa saja jadi memenuhi standar seorang entrepreneur. Sehingga nantinya setelah menempuh pelatihan, mahasiswa sudah siap secara mental, pikiran serta finansial sehingga dapat bersaing di pasar bisnis yang kian ketat.
Kembangkan SDM profesional, Kementan sertifikasi barista
Rabu, 29 September 2021 7:49 WIB 1370