Medan (ANTARA) - Peningkatan produktivitas kentang terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendukung program diversifikasi pangan. Pengadaan benih kentang bermutu pun diupayakan khususnya bagi sentra produksi kentang seperti Kabupaten Karo di Provinsi Sumatera Utara dan daerah lain di Indonesia.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berharap ke depan, kebutuhan bahan baku kentang industri dapat dipenuhi dari dalam negeri, dan peran Benih Induk Hortikultura [BBIH] sangat penting dalam menghasilkan inovasi teknologi mutakhir komoditas kentang industri.
Hal itu digarisbawahi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.
Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.
"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
Upaya Kementan pun membuahkan hasil, baru-baru ini Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan bersama BBIH Kuta Gadung menggelar panen perdana kentang varietas Granola L [Lembang).
Baca juga: Jaga kelestarian Kopi Sigarar Utang, Mahasiswa Polbangtan lakukan PKL di Kebun Kopi Humbahas
Seperti diketahui kentang (solanum tuberosum L) jenis Granola adalah produk dari subsektor hortikultura, banyak dibudidayakan di Sumatera Utara khususnya Kabupaten Karo. Awal Maret merupakan masa panen, produksinya berlimpah dan siap disalurkan untuk memenuhi pasar domestik dan tujuan ekspor.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan Tanah Karo merupakan salah satu sentra kentang terbesar di Sumatera Utara. Pengembangan kentang sangat diperlukan terutama meningkatkan produktivitas dan memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri maupun ekspor.
"Di situlah peran mahasiswa dan mahasiswi sebagai petani milenial, ikut serta membantu pemerintah sebagai penggerak dan pendukung program Kementan di era 4.0 saat ini," katanya.