Tapanuli Tengah (ANTARA) - Hari kedua pelaksanaan seleksi guru ASN PPPK tahun 2021 di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, berlangsung aman dan lancar. Tidak ada ditemukan kendala termasuk masalah jaringan internet dan arus listrik.
Di hari kedua ini sebanyak 744 peserta sudah mengikuti ujian baik itu di SMAN1 Matauli Pandan dan di SMKN 1 Lumut.
"Di SMAN 1 Matauli Pandan sebanyak 400 orang yang sudah ujian, dan di SMKN1 Lumut 344 orang," terang Kepala Dinas Pendidikan Tapanuli Tengah, Boy Rahman Hasibuan kepada ANTARA, Selasa (14/9).
Baca juga: Bupati Bakhtiar motivasi peserta ujian PPPK, tegaskan jangan percaya calo
Kadis pun kembali menegaskan pernyataan yang disampaikan Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani, untuk tidak percaya kepada calo-calo atau siapapun dan dari instansi mana pun yang bisa meloloskan seleksi PPPK ini.
"Seperti yang ditegaskan pak Bupati kemarin, mungkin ada saja orang yang mau berusaha dan mencoba-coba, sementara sistem sudah berubah, karena hasil ujian langsung keluar. Jadi, jangan sampai ada orang yang memanfaatkan situasi ini atau "Menembak di Atas Kuda." Sekali lagi kami tegaskan, jangan sampai percaya dengan calo-calo yang katanya bisa menjamin lulus dan lain sebagainya. Kuncinya kemampuan anda dan pertolongan Tuhanlah yang meluluskan anda," tandasnya.
Ada pun jumlah peserta yang megikuti seleksi guru ASN PPPK ini, awalnya 1.475 orang, namun karena ada 11 orang yang tidak ikut, menjadi 1.464 peserta.
Sedangkan kuota atau yang diterima, hanya 186 orang. Untuk itu panita mengimbau seluruh peserta jika ada kendala terkait tempat atau berkas ujian agar berkoordinasi dengan panitia.
Seleksi ini juga menggunakan sistem ujian CAT-UNBK, dengan materi yang diujikan; Teknis 100 soal, Manajerial 25 soal, Sosiokultural 20 soal, dan Wawancara 10 soal, dengan durasi waktu 170 menit.
“Kami dari panitia mengimbau kepada peserta yang tidak sempat ujian ditahap pertama, bisa ikut ditahap kedua dan ketiga. Silahkan berkoordinasi dengan kami atau dengan Dinas Pendidikan Tapteng jika ada kendala yang dihadapi terkait jadwal dan syarat ujian," imbuh Boy.
Dalam seleksi ini panitia menerapkan prokes ketat dengan menurunkan tim medis ke lokasi tempat ujian.