Sidikalang, Sumut (ANTARA) - Pemkab Dairi, Provinsi Sumatera Utara, menanam ratusan bibit pohon di sumber mata air Lae Cimberrah, Desa Sitinjo I, Kecamatan Sitinjo, sebagai salah satu upaya untuk menjaga kelestarian alam dan debit air di daerah itu.
Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu di Sidikalang, Kamis (12/8), mengatakan, bibit pohon yang ditanam tersebut dari berbagai jenism seperti duku, beringin, durian, makademia, cempedak, ketapang, asam glugur, dan manggis sebanyak 110 batang pohon.
Ia menjelaskan di tengah kesibukannya dalam menangani pandemi COVID-19 ini, pihaknya bersama forkopimda menyempatkan diri untuk melakukan penanaman pohon. Hal ini mengingat pentingnya peranan air dalam kehidupan sehari-hari dan untuk kelangsungan hidup generasi penerus ke depannya.
Baca juga: Pemkab Dairi ajukan tiga ranperda ke DPRD
"Pada bulan Juli lalu kami juga melakukan penanaman pohon di sekitar sumber air Lae Mbulan. Ini adalah kali kedua kita melakukan penanaman pohon di sekitar sumber air. Kami juga hadir di sini untuk memberikan semangat bahwa apa yang kami lakukan adalah supaya semua terinspirasi untuk menanam pohon," katanya.
Pihaknya juga berharap bahwa masyarakat ikut serta menanam pohon, karena disadari bahwa kelestarian alam sangat penting dijaga demi anak cucu ke depannya.
"Saya perintahkan Kadis Lingkungan Hidup supaya berkoordinasi dengan semua pihak terkait. Saya berharap disetiap desa yang merupakan sumber mata air supaya dilakukan penanaman pohon. Pohon ini adalah salah satu cara untuk mempertahankan debit air kita. Untuk itu kita harus melestarikannya," kata Eddy Keleng Ate Berutu.
Sementara itu Dirut PDAM Tirta Nciho Wahlim Munthe menjelaskan pihaknya memberikan apresiasi kepada Bupati Dairi dan Dinas Lingkungan Hidup atas kerja sama yang baik sehingga dilakukan penanaman pohon di sekitar sumber mata air.
"Atas arahan bupati bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup, maka dilakukan penanaman pohon ini. Sumber air Lae Cimberrah ini merupakan sumber air yang mengaliri tiga kecamatan yakni Kecamatan Sitinjo, Sidikalang dan Siempat Nempu Hulu," demikian Wahlim Munthe.