Sidikalang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dairi dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Dairi melakukan koordinasi dan penanggulangan secara bersama perbaikan infrastruktur di lokasi yang terdampak bencana.
Hal itu dikatakan Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu usai meninjau ke lokasi bencana banjir bandang di Dusun Juma Batu, Desa Suka Dame, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi Selasa (27/04)
Lebih lanjut, Ia meminta agar melakukan upaya penanggulangan maksimal meski di tengah lokasi medan yang sulit dijangkau alat-alat berat.
“Kami dari BPBD telah melakukan pembersihan longsoran talud jalan dan pembuatan parit alam agar saat hujan tidak terjadi luapan dan genangan air di lokasi. dan Pembentukan badan jalan yakni Jalan Jurusan dari Dusun Juma Batu Dairi hingga ke desa Naga Kabupaten Karo, yang dapat menjadi akses alternatif bagi masyarakat setempat,” ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Dairi, Provet B. Sitanggang.
Sementara Dinas PUTR Kabupaten Dairi dalam rencana aksi penanggulangan bencana banjir bandang telah melakukan upaya tindakan evakuasi lokasi banjir bandang dengan mendatangkan alat berat berupa bulldozer, Excavator dan Excavator ban karet.
Sekretaris PUTR Kabupaten Dairi, Frianto P. Naibaho menerangkan di lokasi bencana kedua alat ini akan digunakan untuk normalisasi aliran sungai sebagaimana yang diarahkan oleh Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu dalam kunjungan kerjanya yang turun langsung ke lokasi bencana agar menyingkirkan batang-batang kayu di aliran sungai yang kondisinya saat ini menumpuk sehingga aliran sungai dapat berjalan lancar kembali. Selain itu, alat-alat berat ini juga akan digunakan untuk membersihkan sedimen, batu-batuan dan batang-batang kayu yang terbawa banjir bandang yang masih berserakan di jembatan sehingga jembatan dapat dipergunakan kembali dengan aman.
“Wheel Excavator dan Excavatot didatangkan melalui Pertumbungen karena kedua alat tersebut tidak bisa melalui Dusun Naga – Juma Batu. Hal ini disebabkan oleh kondisi jalan yang sempit dan menanjak serta permukaan jalan yang sudah di rabat beton yang dapat rusak jika dilalui kedua alat berat tersebut. Namun resikonya waktu tempuh dari pertumbungen menuju lokasi bencana mencapai 1 – 2 hari.” terang Frianto P Naibaho.
Frianto menambahkan untuk Excavator ban karet yang didatangkan pihaknya, akan dikerahkan dari arah Juhar melalui Dusun Naga menuju Juma Batu. Dan menurutnya di lokasi bencana alat ini akan menormalisasi kondisi jalan yang rusak.
“Rencana waktu penanganan adalah 5 hari. Setelah selesai penanganan bencana longsor di Dusun Juma Batu, kedua alat berat bulldozer dan excavator akan kembali ke Sidikalang melalui Pertumbungen sambil menormalisasi jalan Juma Batu – Pertumbungen sehingga dapat dilalui kembali oleh masyarakat,” pungkasnya.
Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan agar para petugas dan tim dari dinas terkait yang melakukan penanggulangan dapat bekerja dan melakukan tugas sebaik-baiknya di tengah sulitnya medan yang akan ditangani.
“Respon dalam bidang kebencanaan merupakan hal prioritas yang harus dilakukan oleh pemerintah, selain memberikan pelayanan publik lainnya yang juga harus dilakukan semaksimal mungkin bagi masyarakat kita,” pungkas Bupati Eddy Berutu.