Tapanuli Selatan (ANTARA) - Tim Basarnas Medan baru tiba dan langsung mengadakan pertemuan di Mess PT NSHE di Sipirok, Sabtu (5/12) malam.
Kepada ANTARA, BPBD Tapanuli Selatan menyebut, Tim Basarnas yang datang sebanyak 8 orang.
Hasil pertemuan malam ini Tim Basarnas meminta kronologi terjadinya kecelakaan kerja dan kondisi medan/topografi, sebagai bahan analisa mempercepat upaya pencarian Afwan Ritonga (38), operator escavator yang terseret ke dasar Sungai Batang Toru di kawasan PLTA Batang Toru, Jumat (4/12).
Baca juga: Dari ketinggian ratusan meter, alat berat beserta operatornya terseret ke dasar Sungai Batang Toru
Rencananya, upaya pencarian di pagi hari sekira pukul 07.30 WIB yang diawali briefing di posko yang sudah disiapkan pihak PT. NSHE.
Personel yang dilibatkan dalam upaya pencarian korban yakni Tim Basarnas (8 orang), BPBD (15 orang), Polres Tapsel/Polsek Sipirok (20 orang), serta Kodim 0212/TS/Koramil (20 orang).
Baca juga: Ini dia! penampakan alat berat yang terseret longsor ratusan meter ke dasar Sungai Batang Toru
Pihak Kepolisian dan TNI juga akan melakukan pengamanan di dalam maupun di luar perusahaan PT. NSHE mulai malam ini.
Pihak PT. NSHE juga menyatakan kesediaannya membantu untuk mengoperasikan drone dan menambah tali karmantel untuk memudahkan pencarian.
Turut hadir dalam pertemuan singkat ini Polres Tapsel, TNI, BPBD Tapsel, serta masyarakat saksi mata kejadian yang mengakibatkan terjadinya insiden di Desa Luat Lombang, Sipirok tersebut.
Baca juga: BPBD: Pencarian operator escavator yang terseret longsor ke Sungai Batang Toru dihentikan sementara