Medan (ANTARA) - Komoditas Operator Penerbangan (AOC) Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara mendukung kehadiran maskapai untuk segera beroperasi melayani penerbangan umrah ke Tanah Suci di tengah pandemi COVID-19.
"Untuk penerbangan umrah ini, kita belum dapat kepastian kapan dimulai pemberangkatan penumpang umrah. Tapi sebagai AOC, kita dukung kehadiran mereka (maskapai, red.) segera beroperasi," kata Ketua AOC KNIA, Rahmat Iskandar, di Medan, Jumat (13/11).
Sebelum pandemi Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 melanda di Tanah Air sejak awal Maret tahun ini, lanjut dia, sedikitnya terdapat dua maskapai melayani penerbangan umrah dari Kualanamu ke Arab Saudi.
Baca juga: Sudah ada maskapai ajukan terbang umrah di Bandara Kualanamu
Pihaknya menyambut baik kebijakan pembukaan penerbangan umrah dari Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi terhitung sejak awal November 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat lewat maskapai Saudi Arabian Airlines.
"(Saudi Arabian Airlines, red.) sementara ini, iya. Untuk sementara ini ya. Mungkin pemerintah sedang menyiapkan segala sesuatu, terutama mengikuti protokol kesehatan," ucapnya.
Ia menerangkan mereka yang boleh berangkat ke Tanah Suci sebagai jamaah umrah, di antaranya harus berusia di atas 18 tahun dan di bawah 50 tahun.
Baca juga: Kemenag sebut jamaah umrah positif COVID-19 ditangani pihak Saudi
AOC Kualanamu mengatakan penerbangan langsung ke Arab Saudi dari Bandara Kualanamu telah dihentikan sejak delapan bulan terakhir. Calon jamaah terpaksa membatalkan perjalanan ibadah umrah dengan akumulasi sekitar puluhan ribu orang.
"Mungkin faktor usia itu, yang jadi kendala juga. Karena rata-rata banyak berangkat itu, hampir di atas 50 tahun atau orang tua semua ya. Tidak mudah juga untuk mengumpulkan orang dengan batasan-batasan umur tadi," katanya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi awal bulan ini menyatakan mendukung pembukaan kembali penerbangan umrah dari Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi mulai Minggu (1/11), dan berharap jamaah umrah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Kami turut senang dengan dibukanya kembali penerbangan umrah dari Indonesia. Kami meminta
jamaah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat menggunakan pesawat maupun saat beribadah. Semoga ibadahnya mabrur dan tetap sehat,” kata dia.
Berdasarkan informasi dari Atase Perhubungan Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, untuk sementara yang diizinkan membawa umrah adalah maskapai asal Arab Saudi yaitu Saudi Airlines, yang berlaku untuk semua negara asal jamaah yang disinggahi maskapai tersebut, seperti di Timur Tengah, Eropa, Amerka Serikat, Asia, dan Afrika.
Langkah ini sebagai uji coba Pemerintah Saudi untuk mempermudah kontrol pemberlakuan protokol kesehatan. Uji coba dilakukan selama November-Desember.
Kementerian Perhubungan telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Otoritas Penerbangan Arab Saudi, agar maskapai penerbangan nasional dapat juga mengangkut penerbangan umrah, dan dapat disertakan ke dalam sistem e-umrah.