Jakarta (ANTARA) - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim mengatakan 13 jamaah umrah Indonesia di Tanah Suci, Arab Saudi, yang terkonfirmasi positif COVID-19, ditangani otoritas pemerintah dan operator setempat.
"Advokasi, visitasi termasuk perhatian konsumsi itu sudah menjadi perhatian 'Muassasah' dan Kemenkes Saudi," kata Arfi dalam diskusi daring Satgas Penanganan COVID-19 diikuti di Jakarta, Rabu (11/11).
Baca juga: Sudah ada maskapai ajukan terbang umrah di Bandara Kualanamu
Ia mengatakan jamaah positif terinfeksi virus corona itu saat ini sedang diisolasi sambil menunggu waktu dilakukan tes usap ulang. Penanganan oleh Pemerintah Saudi dan operator setempat tersebut dilakukan sampai jamaah terkait menjadi negatif COVID-19.
Arfi mengatakan sebelum jamaah Indonesia berangkat dari Tanah Air ke Tanah Suci sudah dinyatakan negatif COVID-19 dibuktikan melalui hasil tes usap. Tetapi selama kurun waktu berlangsung terdapat jamaah yang positif corona.
Baca juga: Pemerintah terbitkan aturan umrah semasa pandemi
Adapun jamaah umrah Indonesia periode uji coba tersebut berangkat dalam tiga kelompok terbang (kloter) ke Saudi yaitu 1 November, 3 November dan 8 November. Ibadah umrah sendiri dibuka Saudi untuk warga negara asing secara terbatas sejak awal November ini.
"Bahwa sampai saat ini ada tiga kloter gelombang keberangkatan dari Indonesia ke Saudi yaitu 1 November 224 orang, 3 November 89 orang dan 8 November 46 orang," kata dia.
Setibanya di Mekkah, kata dia, mereka dites usap di Mekkah selama karantina. Dari dua kali tes usap jamaah gelombang pertama delapan positif COVID-19, gelombang kedua lima jamaah positif dan gelombang tiga nol kasus.
"Secara total 13 orang jamaah kita yang terkonfirmasi positif. Sambil menunggu waktu akan dilakukan tes usap ulang semoga hasilnya negatif," kata dia.