Medan (ANTARA) - Nilai ekspor Sumatera Utara hingga September 2020 naik 1,03 persen dibanding periode sama 2019 atau menjadi 5,845 miliar dolar AS.
"Pada Januari-September 2019 nilai ekspor Sumut masih 5,786 miliar dolar AS dan periode sama 2020 naik 1,03 persen menjadi 5,845 miliar dolar AS," ujar Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Dinar Butar-Butar, di Medan, Senin (2/11).
Kenaikan itu menggembirakan karena hingga Agustus 2020 nilai ekspor Sumut masih turun 0,2 persen dibandingkan periode sama 2019 atau hanya sebesar 5,083 miliar dolar AS.
Selain itu, secara volume, ekspor Sumut hingga triwulan III 2020 mengalami penurunan atau 6,625 juta ton dari periode sama 2019 yang 7,217 juta ton.
"Kenaikan nilai ekspor didorong naiknya ekspor kelompok industri sebesar 2,88 persen," ujar Dinar Butar-Butar.
Pada periode 2020, nilai ekspor kelompok atau golongan industri menjadi 5,393 miliar dolar AS dari periode 2019 yang 5,242 miliar dolar AS.
Golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati menjadi penyumbang terbesar dari penerimaan devisa ekspor Sumut atau 2,239 miliar dolar AS.
"Ekspor sektor pertanian tercatat masih melemah atau turun 16,77 persen menjadi 452, 610 juta dolar AS," katanya.
Pengamat ekonomi Wahyu Ario Pratomo menyebutkan ada harapan devisa ekspor Sumut bisa naik lagi kalau harga crude palm oil dan karet naik terus hingga akhir tahun
Apalagi ada prediksi volume ekspor naik karena permintaan biasanya meningkat untuk kesiapan akhir tahun dan stok awal 2021.