Medan (ANTARA) - Volume ekspor karet Sumatera Utara selama triwulan III 2020 turun 10,8 persen dibandingkan periode sama 2019 akibat pandemi COVID-19.
"Pada periode Januari - September 2020, ekspor karet Sumut sebanyak 275.249 ton dibandingkan periode sama 2019 sebesar 308.847 ton," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Minggu (1/11).
Baca juga: Bulog: Stok terigu Sumut aman hingga Natal dan tahun baru
Menurut dia, penurunan ekspor dampak krisis pandemi COVID-19 yang membuat permintaan melemah dan termasuk terganggunya pengapalan/pengiriman karet.
Volume ekspor semakin berkurang karena produksi menurun akibat musim hujan di berbagai sentra produksi.
Realisasi ekspor karet Sumut pada September misalnya turun 10,04 persen dari Agustus 2020.
Pada September, volume ekspor karet Sumut 34.351 ton dari 38.182 ton di bulan Agustus 2020.
"Syukurnya, harga ekspor naik didorong kekhawatiran pembeli dengan turunnya volume ekspor akibat terjadinya penurunan produksi dampak kesulitan bahan baku di musim penghujan," katanya.
Harga karet TSR20 di bursa Singapura (SGX) pada 30 Oktober untuk kontrak November naik menjadi 1,56 dolar AS dari harga rata-rata September yang sebesar 1,36 dolar AS per kg.