Gunungsitoli (ANTARA) - Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara melakukan tes usap secara massal kepada masyarakat dalam upaya menekan peningkatan angka penularan COVID-19 di daerah itu.
Wakil Komandan Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepulauan Nias AKBP Parluatan Siregar di Gunungsitoli, Jumat, mengimbau masyarakat untuk tidak ragu dan takut mengikuti tes usap tersebut.
Sebab, kata dia, tes usap tersebut juga untuk kepentingan bersama dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kepulauan Nias. Gunungsitoli kota tertua dan terbesar di Kepulauan Nias.
Baca juga: 124 pasien positif COVID-19 di Gunungsitoli dinyatakan sembuh
"Masyarakat yang sudah terindikasi diminta datang untuk melakukan uji swab (usap) dan bagi yang positif terpapar COVID-19 jangan takut untuk menjalani perawatan," katanya.
Ia menyampaikan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 dari Provinsi Sumatera Utara hanya bertugas hingga 5 Oktober 2020 di Kepulauan Nias.
Oleh karena itu, dia berharap, semua pihak di Kepulauan Nias sudah bisa bersinergi dalam penanganan COVID-19 di daerah itu, saat mereka meninggalkan Pulau Nias.
Baca juga: KPU tetapkan Lakhomizaro-Sowa,a paslon tunggal Pilkada Gunungsitoli
"Kami di sini hanya sampai tanggal 5 Oktober 2020 dan kami harapkan semua kawan-kawan di Kepulauan Nias sudah dapat bersinergitas saat kami kembali ke Medan," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli Wilser Napitupulu mengatakan tes usap massal tersebut untuk mencari kasus lain dari penyebaran COVID-19.
Selain itu, katanya, dalam upaya mengajak warga yang pernah kontak dengan pasien COVID-19 untuk melakukan tes usap dan menjaring pasien reaktif berdasarkan hasil tes cepat di fasilitas kesehatan swasta.
"Pelaksanaan 'swab' massal bukan hanya lima hari kita lakukan seperti jadwal sebelumnya, tetapi akan kita lakukan lebih lama karena kita membatasi jumlah warga yang akan kita ambil sampel 80 sampai 100 orang per hari," katanya.