Medan (ANTARA) - The Clinic Beautylosophy Medan dan berbagai komunitas menggelar khitan massal gratis di Medan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona.
"Pandemi COVID-19 tidak berarti mengabaikan kegiatan baksos (bakti sosial) yang justru sangat dibutuhkan masyarakat," ujar Owner The Clinic Beautylosophy Medan, dr Arya Tjipta Sp.BP-RE di Medan, Minggu (20/9).
Dia mengatakan itu usai bersama dokter lainnya melakukan khitan terhadap sejumlah anak dari kalangan keluarga tidak mampu.
Menurut Arya, secara medis tidak ada perbedaan dalam khitan massal yang dimulai 20 - 30 September itu. Yang berbeda adalah cara penanganannya, yakni aksi sunat yang dilakukan dengan jumlah terbatas per harinya.
"Karena dilakukan bertahap, pelaksanaan khitan massal menjadi beberapa hari," katanya.
Dia menjelaskan, di tengah pandemi, The Clinic Beautylosophy justru mendapat mitra lebih banyak dalam aksi baksos khitanan itu. Komunitas mitra The Clinic Beautylosophy mulai Bikers Brotherhood Satu Persen MC Indonesia, We Car We Share, Komunitas Peduli Anak Jalanan, hingga Sedekah Yatim Medan.
"Koloborasi itu merupakan bukti nyata The Clinic Beautylosophy dalam menularkan virus baik di tengah masyarakat. Semakin banyak mitra, maka jumlah dan asal anak yang akan dikhitan akan lebih banyak juga dan dari berbagai kalangan," katanya.
Ke depannya, kata dia, bukan hanya jumlah mitra yang ditambah, tetapi kolaborasi baksos lebih diperluas seperti operasi bibir sumbing.
Perwakilan Bikers Brotherhood Satu Persen MC Indonesia, Edi Rusli, menyebutkan, kegiatan khitan massal gratis memang menjadi salah satu program komunitas itu.
"Bikers Brotherhood Satu Persen MC Indonesia terus menjalankan baksos dan kali ini bersama The Clinic Beautylosophy dan lainnya menggelar khitan massal di Medan," katanya.
Perwakilan We Care We Share, Bhagol, menyebutkan, komunitas mereka yang berasal dari berbagai latar belakang seperti pemain band, seniman tato, mural, stand up, dan lainnya juga kerap melakukan baksos.
"Di komunitas, ada program kemanusiaan, dan disepakat ada kegiatan baksos yang hasilnya akan didonasikan," katanya.
Hal senada disebutkan Khairini, perwakilan dari Komunitas Peduli Anak Jalanan. Menurut Khairani, di tengah pandemi COVID-19, baksos harus tetap dilakukan dengan tentunya menerapkan protokol kesehatan.
Sementara, perwakilan dari Sedekah Yatim Medan, M Ali.Akbar, menyebutkan, di Medan dan sekitarnya, anak yatim yang jumlahnya banyak perlu mendapat bantuan.
"Komunitas kami terus berupaya membantu anak yatim seperti memberi bantuan pakaian layak pakai dan lainnya untuk disumbangkan ke anak yatim di panti asuhan setiap hari Jumat," katanya.