Medan (ANTARA) - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan Provinsi Sumatera Utara menurun atau hanya tinggal sekitar 4.000 kantong akibat jumlah pendonor berkurang dampak pandemi COVID-19.
"Ketersediaan/stok darah di PMI Kota Medan saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan kota itu saja," ujar Ketua PMI Medan Musa Rajekshah di Medan, Rabu (16/9).
Baca juga: Roemah 28-PMI Medan gelar donor darah, catat tanggalnya
Sejak pandemi COVID-19, PMI Kota Medan hanya mendapat sekitar 4.000 kantong darah dari sebelumnya yang bisa di kisaran 6.000 kantong.
Pandemi COVID-19 membuat warga khawatir ke luar rumah atau membuat kegiatan termasuk untuk mendonorkan darah.
"Ketersediaan darah yang hanya 4.000 kantong itu hanya mencukupi untuk melayani kebutuhan di PMI Kota Medan saja," ujar Ijeck, panggilan akrab Musa Rajekshah.
Padahal, ujar Ijeck yang Wakil Gubernur Sumut itu, biasanya PMI Kota Medan bisa membantu kebutuhan PMI di kabupaten/kota lainnya di Sumut.
"Agar tidak menjadi masalah, PMI Kota Medan memaksimalkan aksi jemput bola," katanya.
Mulai ke masyarakat, perusahaan, organisasi, instansi pemerintah atau swasta, jajaran TNI/Polri dan juga rumah ibadah.
"PMI masih juga melakukan kegiatan penggalangan donor darah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," katanya.
PMI Medan juga terus melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap para relawan.
"PMI berharap, momentum peringatan Hari PMI, 17 September, akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat mendonorkan darahnya untuk membantu orang yang membutuhkannya termasuk untuk kesehatan pribadi.
Stok darah di PMI Kota Medan berkurang akibat pandemi COVID-19
Kamis, 17 September 2020 11:57 WIB 1090