Medan (ANTARA) - Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, Kamis (23/7) mengungkapkan BPP Medan Krio siap untuk dijadikan BPP Model Pembangunan Pertanin.
Kesiapan BPP Medan Krio sebagai BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) pembangunan pertanian setelah Polbangtan Medan melakukan sosilisasi Kostratani sekaligus memberi dukungan.
Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan sebuah gerakan bersama dan strategi pembangunan pertanian yang dicanangkan Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca juga: Polbangtan Medan laksanakan ujian tugas akhir secara daring mencegah COVID-19
"Mentan SYL menyatakan membangun pertanian tidak hanya selesai dengan program pemerintah, tetapi dengan gerakan bersama dan digerakkan dengan kebersamaan yang utuh yaitu Kostratani hingga tingkat Kecamatan," ungkapnya.
Bahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof Dedi Nursyamsi mengatakan untuk membangun BPP model kostratani, kesiapan sarana dan prasarana di BPP mulai dari jaringan listrik, telepon dan internet menjadi suatu keharusan tersedia, karena penyampaian data dan informasi terhubung dengan Agriculture War Room (AWR).
"Oleh karenanya penyuluh pertanian akan 'dipersenjatai' dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis internet (Internet of things) dan artificial inteligent. Nantinya, para penyuluh akan melakukan sambungan online telekonferensi dengan Mentan," katanya.
Menurut Yuliana, peran Kostratani nanti akan menjadi pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan.
"Kiranya dengan terciptanya BPP Medan Krio menjadi model kostratani nantinya dapat menggerakan para penyuluh pertanian yang ada di tingkat kecamatan untuk lebih proaktif dalam mendampingi petani, agar petani terus memiliki semangat dalam melaksanakan kegiatan mengolah lahan secara optimal dan maksimal peningkatan produksi, produktivitas dan kesejahteraan petani," harapnya.
Dalam kesemptan sosialisasi itu, Yuliana juga mengajak berbagi unsur yang hadir Danramil, Kapolsek, Camat, Lurah, Kepala Desa, Penyuluh, Ketua Gapoktan dan Duta Petani Milenial untuk terlibat mewujudkan kedaulatan pangan.