Medan (ANTARA) - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI tidak henti-hentinya melakukan inovasi dan motivasi dalam upaya mendongkrak program utama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Komando strategi pembangunan pertanian Indonesia (Kostra Tani).
"Inovasi dan motivasi diantaranya melatih penyuluh pertanian upgrade teknologi informasi video conference (vidcon) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Batang Kuis Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini yang menghubungi, Rabu (15/4).
Sebab, dengan penerapan physical distancing untuk menekan wabah virus corona (COVID-19) saat ini penggunaan teknologi informasi seperti "vidcom" sangat diperlukan utamnya bagi penyuluh pertanian.
Baca juga: Polbangtan Medan aktif bina PWMP guna mendorong pertumbuhan petani milenial
Baca juga: Lewat virtual, Direktur Polbangtan Medan saksikan Mentan kukuhkan 67 DPM dan DPA
"Menteri Pertanian SYL mengatakan penyuluh pertanian selaku "Kopassus" yang berada di garis terdepan lapangan keberadaannya penting dalam memberhasilkan pertanian masa depan," ungkapnya.
Demi Kostra Tani ditengah terpaan gelombang pandemi COVID-19, BPPSDMP yang dikepalai Dedi Nursyamsi terus mendorong pihaknya (termasuk Polbangtan) memberikan edukasi konstruktif demi meningkatnya ilmu pengetahuan para "Kopassus-kopassus" tersebut.
"Komunikasi tatap muka dari rumah melalui video conference semenjak diterapkannya physical distancing menjadi hal baru menggantikan pertemuan-pettemuan langsung dengan penyuluh seperti selama ini," sebutnya.
Edukasi yang dilatih kepada penyuluh terkait penggunaan Aplikasi zoom, metode pelatihan juga mengikuti protokol pengendaliaan COVID-19. Pesertanya 4 orang dan 1 pelatih, selama pelatihan seluruh peserta diberikan masker dan hand sanitizer untuk wajib digunakan.
"Bahkan jarak duduk antara peserta yang satu dengan yang lain selama pelatohan juga diatur jaraknya sekitar 2 meter, berdekatan tidak diperbolehkan apalagi bersentuhan," kata Yuliana.
Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan penyuluh pertanian diharap berdampak positif bagi petani yang merupakan eksekutor pembangunan pertanian yang bisa mendongkrak produktivitas dan produksi, termasuk pemenuhan pangan 267 juta jiwa penduduk Indonesia, harapnya.