Jakarta (ANTARA) - Air dengan jeruk nipis disebut mampu membantu membakar lemak dam menurunkan berat badan, benarkah demikian?
Belakangan ini banyak beredar minuman yang menyebutkan bahwa air yang mengandung jeruk nipis dapat membantu membakar lemak dengan cepat, bahkan sampai ada yang menyebutnya dengan diet jeruk nipis. Namun hal tersebut ternyata hanyalah mitos belaka.
Ardy Brian Lizuardi, Master of Science in Nutrician and Health Wageningen University, Belanda mengatakan bahwa jeruk nipis tidak membantu dalam proses pembakaran lemak. Ia juga menyebutkan belum ada penelitian ilmiah yang menemukan fakta tentang hal tersebut.
Baca juga: Ini alasan kenapa sudah dewasa tapi belum temukan minat
Baca juga: Efektifkah berolahraga lima menit?
"Tidak ada bukti ilimiahnya, ada sebuah studi tapi dilakukan pada tikus. Tikus dan manusia jelas berbeda. Tapi bisa dimengerti juga karena memang banyak banget diet-diet yang infonya enggak benar," ujar Ardy dalam bincang-bincang virtual NutriClass, Selasa.
"Ada yang bilang kalau minum jeruk nipis dikasih pepper selama 14 hari akan menurunkan berat badan. Ya mungkin benar turun kalau dia enggak makan dan cuma minum air jeruk nipis aja," lanjutnya.
Menurut Ardy, teh hijau jauh lebih ampuh untuk membakar lemak dibandingkan jeruk nipis dan sudah terbukti secara ilmiah. Namun juga harus didukung dengan pembatasan asupan kalori serta olahraga.
"Minum teh hijau benar bantu bakar lemak dan terbukti secara ilmiah. Penelitian menyebutkan orang yang minum 1 atau 2 gelas teh hijau sehari dibanding dengan yang tidak, bisa mengalami penurunan berat badan spesifiknya lemak tapi tetap harus dijaga asupan kalorinya," jelas Ardy.
Ardy menjelaskan tidak ada cara yang instan untuk menurunkan badan. Jalan terbaiknya adalah dengan membatasi asupan lemak dan kalori hingga berolahraga.
"Kalau mau menurunkan berat badan atau lemak harus membatasi asupan lemak dan kalori dan membakar kalori dengan olahraga. Boleh-boleh aja minum air jeruk nipis tapi kalau tujuannya untuk menurunkan berat badan, itu hanya mitos," ujar Ardy.