Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 9 orang warga Jakarta Pusat, pasien positif COVID-19 dinyatakan sembuh usai menjalani tes pemeriksaan cairan rongga tenggorokan atau tes swab oleh pihak medis.
"Datanya saat ini 9 orang dari wilayah Jakarta Pusat sembuh COVID-19, itu data terakhir yang dikumpulkan kemarin (Rabu, 8 April 2020)," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari, saat dihubungi, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: 10 perawat "gugur" dalam penanganan COVID-19
Kesembilannya merupakan warga asal tiga kecamatan yaitu Gambir, Senen, dan Sawah Besar. Sementara pasien lainnya masih dalam isolasi mandiri hingga perawatan intensif di rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
Warga Jakarta Pusat yang dinyatakan sembuh itu merupakan bagian dari 82 orang dari klaster kasus COVID-19 Provinsi DKI Jakarta yang turut dinyatakan sembuh oleh para petugas medis usai memiliki hasil negatif setelah melakukan pengetesan.
Baca juga: "Rapid test" TKI asal Malaysia pulang ke Sumut semua negatif COVID-19
Meski sudah dinyatakan sembuh, para pasien itu tetap harus menjalani prosedur selanjutnya yaitu isolasi mandiri selama 14 hari seperti layaknya orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun pasien positif COVID-19 yang tidak bergejala.
"Mereka meski sudah dinyatakan sembuh, harus 14 hari karantina mandiri dulu di rumahnya seperti ODP dan PDP," kata Erizon.
Para pasien yang dinyatakan sembuh itu turut ditopang oleh Pemerintah Kota Jakarta Pusat dalam hal penyediaan kebutuhan sehari-hari terutama untuk penyediaan makanan.
"Sama seperti yang isolasi mandiri di rumah lainnya ya. Kita lewat Sudinsos Jakarta Pusat menyediakan makanan bagi mereka yang melakukan isolasi mandiri dua menu makanan dalam sehari, karena makan paginya disediakan oleh kelurahan. Tapi ada juga keluarga yang menolak dan memilih memberi kesempatan bagi yang lain," kata Erizon.
Hingga Kamis sore, tercatat jumlah kasus positif COVID-19 yang ada di Provinsi DKI Jakarta mencapai 1.632 kasus dengan tingkat kesembuhan sebanyak lima persen atau 82 kasus dan kasus kematian sebesar 9 persen dengan 149 kasus.