Madina (ANTARA) - Ketua fraksi Demokrat Mandailing Natal, Dodi Martua, S.Pi menyebutkan tenaga medis bukan sebagai garda terdepan didalam menghadapi wabah Corona melainkan garda terakhir dalam menghadapi wabah ini.
"Tenaga medis dalam pencegahan virus Corona bukan firstline atau garda terdepan, melainkan benteng terakhir," sebut Dodi, Rabu (08/04).
Baca juga: Demokrat Madina bagi-bagi APD dan ribuan masker
Dodi yang juga merupakan anggota DPRD Madina dari daerah pemilihan Madina I ini mengatakan, garda terdepan dalam melawan virus Corona (COVID-19) adalah Pemerintah Daerah dan masyarakat.
"Peran Pemerintah Daerah adalah bagaimana Pemerintah Daerah itu bisa membuat kebijakan yang cepat dan tepat dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 serta mengatasi dampak lainnya akibat Corona ini," ujarnya.
Baca juga: Karyawan dipulangkan DPRD Madina, SMGP: Kami sudah ikuti prosedur
Baca juga: Pemkab Madina salurkan bantuan banjir
Sedangkan masyarakat adalah mengikuti semua himbauan yang diberikan pemerintah seperti Physical Distancing (jaga jarak), menjaga kebersihan, dan himbauan lainnya.
"Jika masyarakat mematuhi anjuran pemerintah, maka akan mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19," jelasnya.
Sementara peran tenaga medis sebut Dodi dalam pencegahan penyebaran COVID-19 ini adalah garda pertahanan terakhir yang mencegah agar tidak lebih banyak nyawa melayang.
Kalau benteng terakhir kita bobol maupun roboh tidak ada lagi yang kita harapkan untuk membendung serangan COVID-19, tugas tenaga medis sangat berat dan beresiko terpapar," ungkap Dodi.
Mengingat tingginya resiko yang dihadapi para tenaga medis ini dirinya mengharapkan kepada Pemerintah Daerah agar memberikan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.
"Selain itu, kepada Pemkab Madina juga diharapkan untuk segera merealisasikannya," harap Dodi.
Dan bagi tenaga medis yang terlibat dalam pencegahan virus Corona ini, Politisi partai Demokrat itu juga menyarankan kepada Pemkab Madina agar mengalokasikan dana insentif.