Tapteng (ANTARA) - Dampak penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia sangat dirasakan masyarakat, termasuk para pedagang. Dimana daya beli masyarakat menurun drastis karena penyebaran virus mematikan itu.
Tidak terkecuali di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, dimana daya beli masyarakat juga menurun. Akibatnya para pedagang mengeluh dan mengharapkan adanya dana stimulus dari pemerintah.
Salah seorang pemilik warung kopi yang dikonfirmasi ANTARA di Pandan, Jumat, mengungkapkan, warungnya sepi sejak penyebaran virus corona dan adanya imbauan dari pemerintah untuk tidak keluar rumah. Ia pun mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah untuk mengurangi dampak kerugian yang dirasakan para pedagang.
Baca juga: Masuk Polres Tapteng harus lewati bilik ini
Baca juga: BKAG Tapteng imbau gereja tunda acara pemberkatan dan pesta pernikahan
“Kalaulah boleh kami meminta kepada pemerintah untuk menggulirkan dana bantuan kepada para pedagang, sehingga perputaran ekonomi bisa berjalan walaupun melambat, karena kita sama-sama tahu kondisi pahit saat ini,” ujar Ameng (49) pemilik Kim’s Coffee Pandan.
Hal senada juga disampaikan H. Adlim Tanjung (75), pedagang sate yang tiap hari mangkal di Pandan. Menurutnya, hasil jualannya turun drastis karena pembeli sedikit.
Baca juga: Masyarakat Sibolga-Tapteng kurang peduli atas anjuran pemerintah terkait COVID-19
“Sepi pembeli pak, dan saya terpaksa jualan demi kebutuhan hidup. Minta tolonglah sama pemerintah agar dibantu kami para pedagang kecil ini, karena hidup kami dari jualan ini pak,” pintanya.
Sedangkan boru Sinulingga (59), salah seorang pedagang nasi di Pandan, mengeluhkan sulitnya mendapatkan masker. Kalaupun ada harganya Rp7.500/buah.
“Kami diimbau untuk memakai masker, sementara masker sulit didapat. Kalaupun ada harganya Rp7500/buah. Jadi mohonlah kami dibantu para pedagang ini agar mendapatkan masker, karena untuk membeli masker saja uang tidak ada, karena penjualan sangat sepi. Dan sayapun sangat setuju kalau pemerintah memberikan bantuan dana atau stimulus buat kami, agar kami bisa bertahan di situasi sulit ini,” pintanya.
Demikian juga halnya dengan pedagang sayur mayur yang ada di Pajak Pandan, mereka turut mengeluhkan hal yang sama. Mereka juga mengharapkan adanya kebijakan dari pemerintah untuk memberikan dana stimulus untuk usaha mereka.
Hasil pantauan ANTARA di sejumlah lokasi di Pandan, aktivitas warga sudah mulai berkurang, bahkan sejumlah warung makan dan juga warung kopi ada yang tutup.