Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata di provinsi itu sekitar 6,08 persen hingga 2029.
"Kami menargetkan ekonomi tumbuh rata-rata di Sumut dari 5,03 persen pada tahun lalu menjadi 6,08 persen pada 2029," ujar Bobby di Medan, Jumat.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu target pembangunan utama di Provinsi Sumut yang dilakukan mulai tahun 2025 hingga 2029.
Selain pertumbuhan ekonomi, pihaknya juga menargetkan peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita Provinsi Sumut dari Rp73,75 juta tahun lalu menjadi Rp115,3 juta pada 2029.
"Kemudian, penurunan angka kemiskinan dari 7,19 persen pada 2024 menjadi 2,82 persen pada 2029," katanya.
Gubernur menyebutkan, indeks daya saing daerah itu ditargetkan meningkat dari 3,71 poin tahun lalu menjadi 3,75 poin pada 2029.
Kemudian, peningkatan indeks modal manusia dari 0,53 poin tahun ini menjadi 0,59 poin di 2029, dan penurunan intensitas emisi gas rumah kaca satu persen tahun ini menjadi 18,52 persen pada 2029.
Pihaknya meminta organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumut agar dapat menjabarkan dan menjalankan visi misi tersebut dengan baik, sehingga target itu bisa tercapai.
"Mohon ini dijabarkan dengan baik, dan dijalankan dengan baik," ucap Bobby.
Adapun visi yang dituangkan di dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), yakni 'Kolaborasi Sumut Berkah Menuju Sumatera Utara yang Unggul Maju dan Berkelanjutan’.
Visi itu dijabarkan melalui lima misi, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), menjaga stabilitas makro ekonomi daerah, meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan, mengembangkan dan menata infrastruktur berkualitas estetik dan ramah lingkungan, dan memperkuat ketahanan sosial dan budaya membangun masyarakat Sumut yang tangguh.
Gubernur juga memaparkan bahwa enam program hasil terbaik cepat kepada kepala daerah se-Sumut, yaitu program unggulan bersekolah gratis (PUBG), dan program berobat gratis (Probis).
Lalu, jaminan kestabilan harga komoditi pangan (Jaskop), digitalisasi pelayanan publik cepat responsif handal dan solutif (Cerdas), infrastruktur strategis terintegrasi (Instansi), dan perlindungan rakyat restorative justice (Prestice).
"Oleh karenanya, saya juga menyampaikan terdapat 17 program prioritas pembangunan di Sumut. Diantaranya pendidikan melalui program sekolah unggulan berbasis peningkatan skill berhubungan kebutuhan industri dan potensi wilayah di tingkat lokal," katanya.