Kapolrestabes Medan Brigjen Pol Dadang Hartanto, Jumat, mengatakan, korban yang berprofesi sebagai supir angkot ini tewas pada Kamis (26/12) malam.
Korban dibunuh setelah terlibat cekcok soal transaksi narkotika jenis sabu-sabu. Saat itu korban dan para pelaku melakukan patungan untuk membeli sabu-sabu.
Baca juga: Polda Sumut amankan 10 kg sabu, satu pelaku ditembak mati
Baca juga: Kapolda: Pengedar 10 kg sabu-sabu ditembak mati karena melarikan diri
Baca juga: Polda Sumut amankan 10 kg sabu, satu pelaku ditembak mati
Baca juga: Kapolda: Pengedar 10 kg sabu-sabu ditembak mati karena melarikan diri
"Malam itu mereka berencana beli sabu-sabu dari uang yang mereka kumpulkan. Ada sekitar Rp46 ribu yang mereka kumpulkan, namun uangnya kurang Rp4 ribu," katanya.
Karena uang yang dikumpulkan kurang, lanjut Dadang, pelaku batal membeli sabu-sabu tersebut. Korban kemudian marah.
"Tak terima dimarahi, WN langsung menampar korban hingga terjadi cekcok. Saat cek-cok itu, korban langsung pergi. Dua pelaku ini lalu mengejar dan berhasil menangkap korban. Selanjutnya korban langsung ditikam. Setelah itu, keduanya kabur," jelas Dadang.