Sibolga (ANTARA) - Komandan Lanal Sibolga Lektol Laut (P) Betrawarman memimpin langsung pemberangkatan tim gabungan dari TNI-AL Sibolga bersama dengan tim dari Pos SAR Sibolga guna membantu pencarian ABK KM Restu Bundo yang tenggelam di Perairan Desa Labuhan Hiu, Kecamatan Palau Batu Timur, Nias Selatan, Sumatera Utara.
Pemberangkatan tim gabungan itu, kata Danlanal, sangat dibutuhkan untuk kelanjutan pencarian empat korban yang belum ditemukan.
“Awalnya saya berkoordinasi dengan Lanal Nias, dan Pos Lanal Nias yang ada di Pulau Pini yang menerima laporan peristiwa itu. Dari laporan tersebut dikabarkan ada 4 orang ABK yang hilang. Selanjutnya pihak Pos Lanal yang ada di Pulau Pini meminta agar informasi itu disampaikan ke Pos SAR yang ada di Sibolga serta melanjutkan informasi ke pihak keluarga,” terang Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Betrawarman, Jumat (22/11) sore di Lanal Sibolga.
Pada saat peristiwa itu, kata Danlanal, kapal SAR Nias tidak ada yang bisa berangkat, sehingga tim SAR dari Medan berkoordinasi dengan Lanal Sibolga yang juga bagian dari SAR untuk menggunakan peralatan dan armada kapal Lanal Sibolga untuk melaksanakan pencarian lanjutan beberapa hari ke depan.
Baca juga: Kapal ikan asal Sibolga tenggelam disambar petir di Nias Selatan, empat awak hilang
Masih menurut Danlanal, pada tanggal 20-21 November 2019 ditemukan 3 korban yang selamat, satu di antaranya mengalami luka bakar serius yang akhirnya meninggal dunia.
“Kita nanti menunggu informasi perkembangan dari tim gabungan yang sudah diberangkatkan tadi. Mudah-mudahan ada kabar baik terkait keberadaan 4 ABK KM Restu Bundo yang yang belum ditemukan. Dan kami juga dari Lanal Sibolga sudah berkoordinasi dengan Pos Lanal yang ada di Natal, agar melakukan patroli di seputaran Natal,” tambahnya.
Danlanal menambahkan, terkait proses pencarian terkendala lokasi kejadian, karena ABK yang selamat tidak mengetahui dimana lokasi kejadian.
“Korban yang selamat tidak tahu di mana lokasi kejadian, karena mereka mengaku baru pertama kali ke lokasi mencari ikan dan suasana gelap sekali, sehingga menyulitkan untuk mencari tahu di mana titik lokasi kejadian. Kita harapkan tim yang sudah berangkat dapat berkoordinasi dengan tim yang sudah ada di sana untuk menentukan di mana titik lokasi kejadian dan posisi arah angin, khususnya pada saat kejadian,” harapnya.
Ada pun jumlah personel Lanal Sibolga yang diberangkatkan sebanyak 12 orang termasuk 2 orang tim medis. Sedangkan dari tim Pos SAR Sibolga sebanyak 6 orang termasuk Komadan Pos SAR Sibolga Hari Susanto.
Tim gabungan TNI AL dan Pos SAR Sibolga berangkat menggunakan KAL Mansalar dengan jarak tempuh dari Sibolga sekitar 9 jam.
Sebagaimana diberitakan, bahwa KM Restu Bundo berangkat dari Sibolga tanggal 17 November 2019, untuk mencari ikan di Pulau Pini. Namun pada Selasa malam (19/11) terjadi petir di laut dan menyambar kapal naas itu hingga tenggelam.
Sebanyak 3 orang ABK selamat yakni Anto (40), Hutauruk alis Wak Kuru (36), dan Eno (35). Namun Eno yang mengalami luka bakar dibtubuhnya akhirnya tidak tertolong dan meninggal dunia. Sedangkan 4 orang lagi ABK belum ditemukan.