Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, mencatat sebanyak 159 kali gempa susulan hingga pukul 11.00 WITA pascagempa utama di Jailolo, Maluku Utara, Jumat dini hari.
"Masih terjadi gempa-gempa susulan," kata Staf Operasional Stasiun Geofisika Winangun, M Juang di Manado, Sabtu.
Gempa-gempa susulan yang terjadi, kata dia, terjadi di sekitar gempa utama.
"Gempa susulan dengan skala minimum magnitudo 3,1, sementara skala maksimum magnitudo 6,1. Sebanyak sembilan gempa susulan di antaranya dirasakan," ujarnya.
Baca juga: Gempa Jailolo-Malut dimutakhirkan menjadi magnitudo 7,1
Baca juga: Kekuatan gempa Maluku Utara setara 30-40 kali bom atom Hiroshima
Dia berharap, masyarakat tetap tenang dan tidak cepat mempercayai berita-berita atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Jangan cepat percaya berita hoaks, tetap tenang dan teruslah berkoordinasi dengan pemerintah," katanya.
Dia berharap, masyarakat terus mengikuti informasi yang dikeluarkan BMKG ataupun melalui kanal-kanal informasi resmi yang dikeluarkan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan gempa Jailolo, Provinsi Maluku Utara yang sebelumnya magnitudo 7,4 menjadi 7,1.
Gempa yang terjadi pukul 23:17:43 WIB tersebut terjadi di lokasi 1.67 LU, 126.39 BT atau kira-kira 137 kilometer Barat Laut Jailolo-Maluku Utara pada kedalaman 73 kilometer.
Gempa tersebut dirasakan IV-V MMI di Kota Bitung, Kota Manado dan Ternate, II MMI di Buol, Sulawesi Tengah.
BMKG catat 159 kali gempa susulan di Jailolo-Malut
Sabtu, 16 November 2019 14:32 WIB 796