Jakarta (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggulirkan program beras untuk santri Indonesia (BERISI) yang bertujuan menyediakan kebutuhan beras bagi pesantren yang ada di Tanah Air.
"Kami tahu di Indonesia itu ada hampir 29.000 pesantren. Dari pengamatan kami atau informasi yang kami dapatkan, sekitar 60-70 persen ini masuk kategori pesantren yang harus kita bantu," ujjar Direktur Program ACT, Wahyu Novyan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Dia memberi contoh pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) di Bekasi, Jawa Barat, yang memiliki 400 santri, yang membutuhkan pangan setiap harinya.
"Baik yang wajib dari beras sampai lauk-pauk untuk mereka makan," tambah dia.
Baca juga: ACT dorong santri mandiri melalui lumbung pangan dan ternak wakaf
Dia menambahkan kondisi kekurangan bahan pangan terlihat di Pesantren Al-Istiqomah, Kampung Walesi, Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Fasilitas santri untuk menuntut ilmu sangatlah sederhana.
Bahkan, para santri dan ustaz pengajar sempat kekurangan bahan pangan ketika pecah konflik kemanusiaan di Wamena beberapa pekan lalu.
Begitu juga MAS Darul Ulum Sikakap, Mentawai, Sumatera Barat. Para siswa belajar dengan fasilitas yang masih terbatas.
"Para santri ini hanya belajar dengan dua kelas yang digunakan secara bergantian untuk tiga tingkat. Sedangkan satu ruang kelas kini telah disulap sebagai tempat tinggal santri yang menetap di sekolah."
Baca juga: ACT distribusikan 100 ton beras untuk 100 pesantren
Pimpinan Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN, Ustaz Fadlan Garamatan, mengaku bersyukur dengan hadirnya bantuan beras dari ACT tersebut.
"Alhamdulillah di hari pertama setelah Hari Santri Nasional, ACT bersilaturahim ke sini dan membawa satu ton beras. Dan alhamdulillah juga, beras dari program BERISI ini telah diterima oleh para santri," kata Fadlan.
Pesantren yang dibina Ustaz Fadlan merupakan salah satu pesantren yang menjadi target implementasi perdana program BERISI.
ACT memberikan satu ton beras kepada Pesantren Nuu Waar AFKN yang terletak di Kecamatan Setu, Bekasi, itu.
Melalui program itu, ACT menyediakan kebutuhan beras bagi pesantren-pesantren yang paling membutuhkan di berbagai pelosok negeri.