Peserta pemasangan kontrasepsi MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) itu dilayani seorang dokter obgyn, 2 perawat, 2 teknisi dan 6 petugas BKKBN yang tergabung dalam Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI).
Sebelum pelaksanaan MOW Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (PPKB) Labura HM Sueb SPd memberikan pemahaman dan semangt kepada peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok itu.
Kepada Antara, mantan Kabag Umum Setdakab Labura itu menyebutkan, puncak pelaksanaan bakti sosial itu akan dilangsungkan di Desa Kualaberingin Kecamatan Kualuhhulu pada 19 September mendatang.
Baca juga: Empat tokoh sudah ambil formulir balon bupati dari PDI Perjuangan Labura
Baca juga: Diiringi pesepeda, HMS daftar sebagai balon bupati ke DPC PDI Perjuangan Labura
Dikatakannya, pelaksanaan MOW itu termasuk jarang dilakukan karena biayanya relatif besar, sehingga pesertanya juga lumayan besar. Selain itu, tambahnya, petugasnya juga adalah orang yang profesional.
Selain petugas dari PKMI, kegiatan itu juga dibantu oleh personil TNI dan Dinas PPKB Labura. Mereka mendata para peserta untuk keperluan administrasi. "Hingga pukul 11.30 WIB yang terdaftar sebanyak 80 orang," kata seorang pegawai Dinas PPKB.
Usai menjalani operasi, sebagian peserta terpaksa dibawa ke tempat lain, karena kapasitas yang tersedia di RSU milik pemkab itu tak mampu menampungnya.
Peserta yang duduk di kursi roda didorong personil TNI menuju ambulans yang disiapkan.
