Tapanuli Selatan (ANTARA) - Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki sejumlah air terjun dengan panorama asri seperti air terjun Silima-lima, di Kecamatan Marancar, dan air terjun Simatutung di Kecamatan Angkola Sangkunur.
Hanya saja yang tidak banyak orang tahu bahwa ada air terjun kembar di Kecamatan Angkola Barat yang apabila di kelola secara baik dan profesional akan dapat menjadi destinasi wisata baru daerah.
"Saya yakin apabila dikembangkan dapat memberikan pemasukan pemerintah melalui PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan masyarakat," kata Abdul Saftar, kepada ANTARA, di Sipirok, Senin (26/8).
Saftar yang belum genap satu bulan dilantik menjabat Kadis Pariwisata Tapanuli Selatan ini mencoba mempromosikan air terjun kembar ini dengan cara mengajak kelompok berolahraga.
"Ada 60 peserta gabungan komunitas sepeda (dari Gotaps, Bagus, Warior Padangsidimpuan, SGS Siantar, Batang Toru) sudah kita ajak ke lokasi air terjun, Minggu (25/8) sambil berolahraga sepeda belasan kilometer dari Padangsidimpuan," ungkap Saftar juga pembina Goes Tapanuli Selatan (Gotaps) ini.
Sifatnya kata dia, sambil berolahraga sepeda sekaligus memperkenalkan objek-objek wisata daerah kepada seluruh para peserta yang sangat menikmati keindahan panorama daerah ini.
Menurut Camat Kecamatan Angkola Barat Maruhum Hot Taufik Siregar menjelaskan air terjun kembar, karena memiliki sumber air (sungai) berbeda. Hanya saja, memiliki ketinggian air terjunnya hampir mirip kurang lebih 20 meter dan membentuk kolam di bawahnya berukuran sekitar 15 meter x 20 meter dengan kedalaman kurang lebih 10 meter.
Air terjun yang satu sumber air Sungai Batak Kola yang mengalir jernih dari hulu Gunung Lubuk Raya, dan satunya lagi air Sungai Aek Bara dari Gunung Lubuk Raya di wilayah setempat, dan sama-sama di kelilingi hamparan kebun salak.
Sebelum menuju air terjun pengunjung boleh masuk dari simpang Sigumuruh (sebelah kiri kalau dari arah Padangsidimpuan - Sibolga) menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua, itu pun sampai Kampung Koje.
"Memang infrastruktur jalan dilalui untuk dapat menuju lokasi air terjun kita harus melalui sebagian jalan aspal, rabat beton, tanah atau jalan setapak," kata Taufik.
Dikatakan, dari kampung Koje menuju lokasi air terjun lebih dahulu melewati jembatan batang kelapa lalu berjalan kaki sekitar 60 meter menyusuri anak tangga tanah yang licin bila hujan.
Uniknya cerita Camat, bahwa di bawah air terjun ini ada semacam liang atau rongga sepanjang kurang lebih 40-50 meter dan disitu banyak ikan jurung (merah) serta ikan mas, sehingga mengundang banyak peminat hobi pemancing.
Saftar dan Taufik, kedunya akan berusaha keras bersama pemerintah desa dan masyarakat sekitar agar bagaimana lokasi air terjun kembar ini menjadi destinasi wisata.
"Kita akan berjuang melakukan berbagai koordinasi dengan berbagai pihak termasuk pak Bupati Tapsel Syahrul M.Pasaribu agar bagimana kedepan air terjun yang "tersembunyi" ini bisa semakin terkenal demi kesejahteraan masyarakat," kata Saftar bersemangat.
Baca juga: Lomba mewarnai harimau dan orangutan tingkat TK di Tapsel
Baca juga: Pemkab Tapanuli Selatan kedatangan peneliti sejarah Belanda
Air terjun kembar di Tapanuli Selatan yang tak banyak orang tahu
Senin, 26 Agustus 2019 19:06 WIB 8577