"Setelah pertimbangan panjang selama musim panas ini, saya memutuskan pensiun dari sepak bola," kata Crouch dalam cuitannya di akun @petercrouch.
"Permainan yang indah ini telah memberikan segalanya untukku. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga mencapai titik ini dan bertahan selama ini," ujarnya menambahkan.
After a lot of deliberation this summer I have decided to retire from football !
— Peter Crouch (@petercrouch) July 12, 2019
Our wonderful game has given me everything.
I’m so thankful to everyone who helped me get there and to help me stay there for so long. X
Ia juga melanjutkan pengumuman pensiunnya dengan melemparkan kelakar bahwa ia tak pernah percaya atas segala capaiannya dalam sepak bola.
"Jika Anda mengatakan kepada saya yang berusia 17 tahun, bahwa saya akan bermain di Piala Dunia, Liga Champions dan mencetak 100 gol Liga Inggris, saya akan menjauhi Anda," ujarnya.
If you told me at 17 I’d play in World Cups , get to a champions league final , win the Fa cup and get 100 @premierleague goals I would have avoided you at all costs.
— Peter Crouch (@petercrouch) July 12, 2019
It’s been an absolute dream come true ????
Crouch sempat merasakan gemblengan akademi Brentford, Queen Park Rangers dan Tottenham Hotspur, namun melakoni debut tim seniornya sebagai pemain pinjaman di Dulwich Hamlet.
Ia kemudian mengembara ke sedikitnya 12 tim sepanjang 21 tahun karier profesionalnya dan mengalami puncak kariernya kala membela Liverpool selama tiga musim pada 2005-2008 dengan raihan 42 gol dalam 134 pertandingan di seluruh kompetisi.
Namun, Stoke City jadi pelabuhan terlama Crouch di mana ia bertahan selama delapan musim sejak 2011-2019 dengan catatan 261 penampilan dan 62 gol.
Penyerang jangkung yang dikenal dengan selebrasi bergaya robot itu juga 42 kali mengenakan seragam Tim Nasional Inggris sembari mencetak 22 gol.
Burnley jadi tim terakhir yang dibela Crouch sejak 31 Januari 2019 meski hanya dimainkan dalam enam pertandingan sejak itu.