Tapteng (ANTARA) - Santi Defi Malau, karyawati Bank Syariah Mandiri Pandan, Tapanuli Tengah dikebumikan persis di samping makam kakeknya di Desa Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (15/6) sekira pukul 12.00 WIB.
Dalam proses pemakaman itu orangtua Santi, Maslan Malau, menerima langsung jasad putrinya di liang lahat. Dalam doa yang dipanjatkan agar kiranya almarhum diterima di sisi-Nya.
Jenazah Defi tiba di rumah dukapada Jumat (14/6) sore sekitar pukul 15.00 WIB, di Sibabangun. Isak tagis keluarga dan pelayat pun pecah.
Keluarga tak menduga Santi pergi secepat itu untuk selama-lamanya. Ratusan pelayat silih berganti datang ke rumah duka.
Informasi diperoleh, sebelum ajal menjemput Santi, ibunya sempat diminta korban untuk menyetrika bajunya yang akan dipakai untuk menghadiri pesta pernikahan temannya di Padangsidempuan, pekan depan.
“Pada Jumat malam sekitar jam 8 malam, Santi pulang ke kos usai menghadiri acara halalbihalal bersama teman kantornya, dan sempat mengajak satu orang temannya untuk tidur di rumah kosnya, karena teman satu kos Santi sudah empat hari pulang ke Sidempuan untuk persiapan pesta pernikahannya. Namun temannya itu tak jadi menemani Santi tidur di kosan,” ujar salah seorang keluarga korban di rumah duka.
Baca juga: Karyawati Bank Syariah Mandiri Tapteng ditemukan meninggal di kamar kos
Keluarga korban juga menyebutkan, bahwa Santi sempat memberi sebuah jam dan kemeja kepada ayahnya.
Sementara itu, sesuai keterangan dari Kapolres Tapteng AKBP Sukamat melalui Kasat Reskrim AKP Dodi Nainggolan, dari hasil visum di RSUD Pandan ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita berparas cantik itu.
“Kami masih intensif melakukan penyelidikan, karena kematian korban tidak wajar. Dan setelah dilakukan visum, hasilnya ditemukan bekas cekikan di leher korban, ada bekas luka cakaran di wajah korban. Sementara di pergelangan tangan korban, juga ada bekas ikatan tali,” terang Dodi.
Baca juga: Ada bekas cekikan di leher Santi, karyawati Bank Syariah Mandiri Tapteng yang tewas di kamar kos