Medan (ANTARA) - Pemerintah dan swasta Indonesia dan India akan menggelar pertemuan untuk memperkuat kerja sama perdagangan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
"Akan ada pertemuan di Medan tanggal 26 Maret 2019 membicarakan langkah-langkah memperkuat perdagangan CPO maupun produk turunannya," ujar Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun di Medan, Minggu.
Salah satu kemungkinan yang akan dibahas adalah mengenai promosi minyak sawit Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui iklan televisi di India.
Tim dari India sendiri kembali akan dibawa mengunjungi produsen benih sawit yang juga sudah bersertifikat nasional dan internasional seperti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
Tim India juga akan dibawa ke kebun dan pabrik kelapa sawit yang menjalankan berbagai ketentuan sesuai ketentuan.
"Tim India juga akan dikenalkan dengan sistim ISPO (Indonesia Sustainable Pallm Oil)," katanya.
Dengan mengenal lebih dekat tentang persawitan Indonesia, maka diharapkan India tidak terpengaruh dengan isu negatif sawit sehingga bisa tetap menjadi pembeli terbesar dan ikut mempromosikan sawit Indonesia yang diproduksi berkelanjutan.
Derom menjelaskan, Indonesia dan India secara tradisional telah lama menjalin hubungan ekonomi yang saling menguntungkan dengan satunya dalam perdagangan minyak kelapa sawit.
Data tahun 2017 menunjukkan, dari total nilai perdagangan Indonesia - India yang tercatat 18,1 miliar dolar AS, 34,8 persen merupakan produk minyak sawit.
"Fakta itu menunjukkan pentingnya minyak sawit bagi kedua negara," katanya.
Derom menyebutkan, sebelumnya sudah ada nota kesepahaman (MoU) antara The Solvent Extractors Association of India (SEA), DMSI dan Solidaridad Network Asia Limited (SNAL) yang ditandatangani di Jakarta pada 16 Juli 2018.