Medan (ANTARA) - Industri kelapa sawit di dalam negeri masih berjalan normal meski ekspor terganggu akibat wabah Virus Corona baru atau COVID-19.
"Dalam rapat pengurus DMSI (Dewan Minyak Sawit Indonesia) melalui video konferensi menyimpulkan meski permintaan turun, namun industri masih berjalan normal," ujar Ketua Umum DMSI, Derom Bangun di Medan, Sumatera Utara, Minggu (12/4).
Selain dampak kebijakan pemerintah yang masih mengizinkan perkebunan dan industri hilir sawit beroperasi secara normal, lanjut Derom, masih aktifnya petani sawit memanen Tandan Buah Segar (TBS) sawit dan menjualnya ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) juga mendorong industri sawit beroperasi normal.
Baca juga: Konsistensi Tapanuli Selatan untuk sawit berkelanjutan
Apalagi harga TBS juga masih relatif baik dan ditambah tangki timbun masing-masing perusahaan masih bisa menampung produksi minyak sawit mentah (CPO).
Menurut Derom, meski stok tangki timbun di pabrik dan di pelabuhan bertambah, namun masih mampu menampung CPO sampai beberapa bulan lagi. Perusahaan industri sawit diperkirakan masih melakukan pembelian dan pengolahan TBS dan CPO hingga bulan Juni.
Baca juga: DMSI: Pelet dari batang sawit berpotensi dikembangkan
"Oleh karena masih berjalan normal, maka belum ada rencana perumahan atau PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di industri persawitan," ujar Derom.
DMSI mendorong semua perkebunan dan industri kelapa sawit, termasuk petani, untuk mematuhi anjuran-anjuran pemerintah terkait menjaga jarak agar COVID bisa cepat berlalu.
"DMSI yakin jika semua unsur-unsur industri sawit mematuhi praktik menjaga jarak tersebut, mencuci tangan dan lainnya yang dianjurkan pemerintah, maka perkebunan dan industri kelapa sawit akan terhindar dari penyebaran COVID sehingga operasional tetap berjalan lancar," ujar Derom.
Dewan Sawit: Industri sawit dalam negeri masih berjalan normal
Minggu, 12 April 2020 18:52 WIB 1412