Tapanuli Utara (ANTARA) - Junaedi, seorang pekerja PT Bormindo, salah satu sub kontraktor Sarulla Operation Limited yang mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di lokasi sumur Namorailangit Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, meninggal dunia setelah pipa plank "connection" mengalami kebocoran dan meledak, Selasa (5/3).
Selain mengakibatkan tewasnya Junaedi, ledakan hebat yang berawal dari kebocoran pipa penghubung itu juga melukai dua pekerja lainnya, yakni Dony (44) dan Febrianto (31), yang pada saat kejadian bersama-sama hendak memperbaiki kebocoran pipa.
"Satu orang pekerja tewas, sementara dua orang lainnya mengalami luka," terang Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu Sutomo Simaremare.
Berdasarkan keterangan dari Febrianto, seorang pekerja yang selamat meski mengalami cedera di leher diduga akibat semburan bocoran pipa, kejadian tersebut berawal sekitar pukul 13.30 WIB, saat ketiganya sedang melakukan perbaikan pipa.
"Pipa plank 'connection' yang mengalami kebocoran menyebabkan terjadinya ledakan," terangnya.
Menurut Febrianto yang dikutip Sutomo, sekitar lima menit sebelum terjadinya ledakan, Junaedi selaku Chief Electric yang menjadi korban meninggal masih berdampingan dengannya sekitar 10 meter dari pusat ledakan.
Namun, saat terjadinya ledakan hingga Febrianto berhasil lepas dari maut, keberadaan Junaedi selama satu jam lebih tidak berhasil ditemukan.
"Junaedi baru dapat ditemukan pada pukul 15.10 WIB, dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dibawa ke ruangan klinik. Rencananya korban akan divisum di RSUD Tarutung," jelasnya.
Menurut Sutomo, hingga kini pihak PT Bormindo masih mengamankan tempat kejadian dan langsung melakukan perbaikan.
Terkait peristiwa ini, Industan Sitompul, Humas eksternal SOL yang dihubungi via selularnya belum memberikan keterangan resmi.
Dalam catatan kepolisian, para korban ledakan pipa masing-masing Dony, warga Duri yang merupakan mandor PT Bormindo, mengalami luka bakar di bagian tangan sebelah kanan, luka bakar di kedua kaki, dan saat ini masih dirawat di ruang klinik SOL.
Selanjutnya, Febrianto, seorang "blurfman" PT Bormindo, warga Duri juga dinyatakan mengalami leher panas sebelah kiri dan masih dirawat di klinik yang sama.