Medan (ANTARA) - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati memantau stok bahan bakar minyak (BBM) di Sumatera Utara untuk libur Lebaran 2025 tercukupi.
"Kami sudah melihat paparan, stok BBM sangat aman, rata-rata mencukupi 23 hari ketahanannya. Itu jumlah yang sangat cukup melayani pada Lebaran," ujar Erika di Medan, Minggu.
Erika mengatakan selain melihat pemantauan kuantitas BBM, pihaknya melakukan pengecekan pada kualitas bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Medan.
Lebih lanjut, ia mengatakan dalam pengecekan tersebut BBM yang tersedia seperti pertamax, pertalite, pertamax turbo dari hasil pengujian semua memenuhi standar yang ditetapkan Dirjen Migas.
Begitu juga, pada volume BBM di SPBU Medan turut dilakukan pengecekan yang sudah sesuai takaran.
"Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir kualitas dan kuantitas BBM yang sudah disiapkan oleh Pertamina," ucapnya.
Di sisi lain, Erika mengatakan dalam pemantauan elpiji di Medan sudah memenuhi sesuai prosedur dan harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan. Ditambah stok elpiji telah memenuhi kebutuhan masyarakat pada Lebaran ini.
"Untuk jaringan gas rumah tangga cukup banyak di Sumatera bagian Utara yang mencapai 46 ribu rumah tangga, tentu kami berharap ini terus bertambah," ucapnya.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menyatakan pertalite, pertamax dan pertamax turbo meningkat sekitar 13 persen dari harga normal.
Peningkatan13 persen gasoline itu sebanyak 5.615 kilo liter per hari dibandingkan dengan hari normal 4.957 kilo liter per hari, sementara gasoil mengalami penurunan 8,1 persen dari 3.313 kilo liter menjadi 3.044 kilo liter per hari.
Ditambah dengan stok bahan bakar minyak (BBM) dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur disiagakan di antaranya lima terminal BBM, 401 SPBU, 200 Perthashop.
Di sisi lain, proyeksi penyaluran elpiji mengalami kenaikan 7,5 persen atau 1.770 metrik ton per hari naik dibandingkan kondisi normal 1.647 metrik ton, begitu juga pengguna avtur 4,1 persen atau 372 kilo liter naik dibandingkan harga normal 357 kilo liter.