Medan, 1/11 (Antarasumut) - Sampah daun kering biasanya tak terpakai dan dibuang atau dibakar begitu saja.
Namun ditangan sekelompok remaja asal Semarang, sampah daun kering bisa disulap menjadi berbagai kerajinan bernilai ekonomi.
Sekelompok remaja yang tergabung dalam Karang Taruna Kamudhanaga, Semarang mengambil inisiatif untuk memungut daun-daun yang berserakan untuk dibuat menjadi kerajinan.
Akan tetapi tidak semua daun bisa digunakan, mereka biasanya menggunakan sampah daun kering dari pohon boddhi, sirsak dan pohon mahoni.
"Karena tekstur tulang daunnya lebih kuat," kata salah satu anggota Karang Taruna Kamudhanaga di Semarang seperti dikutip dari situs ayopreneur, Selasa (1/11).
Sampah daun kering yang dikumpulkan itu kemudian di rebus selama kurang lebih tiga jam dengan diberi campuran bahan kimia. Setelah itu barulah daging daun dihilangkan dengan menggunakan sikat lembut agar tulang dan serat daunnya tidak rusak.
Proses selanjutnya yaitu daun direndam dengan cairan pemutih agar warnanya lebih bersih. Setelah dikeringkan beberapa saat kemudian daun tersebut diberi pewarna sesuai kebutuhan, supaya lebih menarik.
Hasilnya bahan baku tersebut dibuat jadi berbagai kerajinan, mulai dari gantungan kunci, aneka bunga, pembatas buku, hingga kaligrafi.
Produk kreatif ini kemudian dipasarkan di lingkungan sekitar dan melalui media sosial yang dihargai mulai dari harga Rp2.500 hingga Rp200 ribu.
Meski baru memulai bisnis kerajinan tulang daun ini beberapa bulan, produk-produk tersebut sudah banyak dipesan dari luar daerah bahkan hingga Papua