Medan, 12/1 (Antara) - Pembangunan jalan Tol Medan-Binjai dan Medan-Tebingtinggi ditargetkan selesai tahun 2016 atau paling lama awal tahun 2017.
"Penyelesaian semakin diyakini sesuai target karena pengerjaannya juga sudah di atas 70 persen," ujar Pelaksana Tugas Gubernur Sumut H T Erry Nuradi di Medan, Selasa.
Untuk Tol Medan-Binjai, proses pembebasan lahan sudah 78 persen dan Medan-Tebingtinggi, 86 persen.
Erry menjelaskan, untuk tol Medan-Binjai yang sepanjang 16,8 kmi ditargetkan akan selesai tahun 2016 atau paling lama awal tahun 2017.
Pembangunan tol Medan-Binjai itu diresmikan Menko Perekonomian yang kala itu dijabat Chairul Tanjung 10 Oktober 2014 dan peletakan batu pertama dilaksanakan Presiden Joko Widodo,27 Januari 2015.
Jalan tol ini nantinya akan menyambung dari jalan tol Belmera di Tanjung Mulia hingga ke jalan lingkar luar kota Binjai.
Sementara untuk Tol Medan-Tebingtinggi, pembebasan lahannya saat ini sudah mencapai 86 persen.
"Targetnya Tol Medan-Tebingtinggi juga bisa selesai tahun 2016 dan beberapa sektor nanti sudah dapat dibuka," ujar Erry.
Tol Medan-Tebingtinggi sepanjang 61,80 km merupakan bagian dari jalan tol Trans-Sumatera yang akan menghubungkan Medan-Tebingtinggi serta bandara Kualanamu.
Pembangunan jalan tol Medan-Tebingtinggi itu terbagi dua seksi.
Seksi I (Medan-Perbarakan-Kualanamu) sepanjang 17,80 Km dan seksi II (Perbarakan-Tebingtinggi) sepanjang 44 Km.
Peletakan batu pertama proyek itu dilakukan 23 September 2014.
"Saya berharap semua masyarakat mendukung pembangunan jalan Tol Medan-Binjai dan Medan-Tebingtinggi karena manfaatnya sangaat besar," katanya.
Satker Pembebasan Tanah, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dirjen Bina Marga, Fainir W Sitompul mengatakan, realisasi pembebasan lahan untuk tol Medan-Binjai sudah 77,92 persen.
Dari total lahan 141,58 hektare yang sudah dibebaskan 110,32 hektare.
"Mudah-mudahan tidak ada hambatan serius dalam pembebasan lahan agar pembangunan jalan tol itu selesai tepat waktu," katanya.