Medan, 9/10 (Antara) - Pihak kepolisian mendeteksi adanya 654 tempat pemungutan suara yang memiliki kerawanan dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
"Hanya 46 TPS yang dianggap aman," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso di Medan, Rabu malam.
Kerawanan tersebut dilihat dari aspek kemungkinan munculnya kerusuhan atau manipulasi data dalam penghitungan suara.
Untuk TPS yang dianggap memiliki kerawanan tersebut, pihak kepolisian berupaya memperketat pengawasan dan penjagaannya.
Karena itu, pihak kepolisian akan menerapkan pola 1:1:2 atau satu polisi menjaga satu TPS dibantu dua petugas perlindungan masyarakat (Linmas).
Sedangkan untuk TPS yang dianggap aman dalam pilkada yang akan diselengarakan pada 10 Oktober 2013 tersebut, pengamanannya menerapkan pola 1:2:4.
"Satu polisi menjaga dua TPS dibantu empat petugas linmas," kata Heru.
Menurut dia, jumlah personel yang dikerahkan untuk mengamankan pilkada tersebut cukup banyak yakni 333 personel dari Polres Dairi.
Jumlah tersebut didukung pengerahan personel dari Polda Sumut dan polres terdekat sebanyak 860 personel, termasuk 226 anggota Satuan Brimob Polda Sumut dan lima personel penjinak bahan peledak.
Bahkan, prajurit TNI dari Kodim 0205/Tanah Karo juga dilibatkan sebanyak 158 personel untuk mengamankan pilkada tersebut.
Pilkada Dairi diikuti empat pasangan calon yakni pasangan Johny Sitohang dan Irwansyah Pasi yang didukung Partai Golkar (nomor urut 1).
Kemudian pasangan Pasiona Sihombing dan Insanuddin Lingga yang didukung PDI Perjuangan(nomor urut 2).
Setelah itu, pasangan Parlemen Sinaga dan Renfil Capa (nomor urut 3) yang didukung 11 parpol seperti Partai Gerindra, Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Buruh, Partai Damai Sejahtera (PDS), daan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sedangkan nomor urut 4 adalah pasangan Luhut Matondang dan M Lingga yang didukung Partai Demokrat dan Partai Demokrasi kebangsaan (PDK). ***2***
(T.I023/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo)