Sedikitnya 14 ribu hama tikus atau musuh petani sawah di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mati di buru. Lokasinya di Desa Pasir Matogu, Kecamatan Batang Angkola.
"Per ekor hama tikus oleh Kepala Desa Pasir Matogu Iswandi Siregar dibayar Rp1000. Jadi total dari 14 ribu tikus itu dibayar Rp14 juta," kata Petugas POPT-PHP Batang Angkola - Muaratais, Ali Husni kepada ANTARA, Selasa (14/9).
Sebanyak 14 ribu ekor hama tikus hasil perburuan/gropyokan dilakukan masyarakat Pasir Matogu (5-12 September 2021)memiliki luas baku sawah 127 hektare dengan kondisi pertanaman kosong.
Baca juga: Serangan hama tikus di Tapanuli Selatan meluas
"Sedang gropyokan hama tikus pada Selasa (14/9/2021) di Desa Tahalak Ujung Gading, Batang Angkola dengan luas baku sawah sekitar 64 hektare cuma berhasil menangkap mati 56 ekor tikus, dan tidak di bayar," tambahnya.
Dikatakan, perburuan dilakukan mengantisipasi hama tikus, karena petani Batang Angkola akan segera musim tanam, agar tidak terulang seperti yang dialami tetangga yakni petani di Angkola Muaratais.
Baca juga: Empat kali tanaman padi gagal panen, petani buru tikus
Baca juga: Perburuan hama tikus di Tapsel berlanjut, kali ini melibatkan TNI
"Sejak musim hama tikus lebih kurang sebulan lalu kita sudah laporkan ke Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara kurang lebih 75 hektare padi sawah petani Angkola Muaratais mengalami rusak ringan, rusak berat bahkan puso atau gagal panen," jelasnya.
Selama gropyokan hama tikus di dua kecamatan yakni Batang Angkola - Muaratais, POPT-PHP berkolaborasi dengan BPP, Kepala dan Perangkat Desa masyarakat petani, KTNA, PPL, dan KWT setempat, hasilnya 56 ekor hama tikus.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Per ekor hama tikus oleh Kepala Desa Pasir Matogu Iswandi Siregar dibayar Rp1000. Jadi total dari 14 ribu tikus itu dibayar Rp14 juta," kata Petugas POPT-PHP Batang Angkola - Muaratais, Ali Husni kepada ANTARA, Selasa (14/9).
Sebanyak 14 ribu ekor hama tikus hasil perburuan/gropyokan dilakukan masyarakat Pasir Matogu (5-12 September 2021)memiliki luas baku sawah 127 hektare dengan kondisi pertanaman kosong.
Baca juga: Serangan hama tikus di Tapanuli Selatan meluas
"Sedang gropyokan hama tikus pada Selasa (14/9/2021) di Desa Tahalak Ujung Gading, Batang Angkola dengan luas baku sawah sekitar 64 hektare cuma berhasil menangkap mati 56 ekor tikus, dan tidak di bayar," tambahnya.
Dikatakan, perburuan dilakukan mengantisipasi hama tikus, karena petani Batang Angkola akan segera musim tanam, agar tidak terulang seperti yang dialami tetangga yakni petani di Angkola Muaratais.
Baca juga: Empat kali tanaman padi gagal panen, petani buru tikus
Baca juga: Perburuan hama tikus di Tapsel berlanjut, kali ini melibatkan TNI
"Sejak musim hama tikus lebih kurang sebulan lalu kita sudah laporkan ke Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara kurang lebih 75 hektare padi sawah petani Angkola Muaratais mengalami rusak ringan, rusak berat bahkan puso atau gagal panen," jelasnya.
Selama gropyokan hama tikus di dua kecamatan yakni Batang Angkola - Muaratais, POPT-PHP berkolaborasi dengan BPP, Kepala dan Perangkat Desa masyarakat petani, KTNA, PPL, dan KWT setempat, hasilnya 56 ekor hama tikus.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021