Hama tikus menjadi momok yang menakutkan bagi petani. Kawanan binatang pengerat itu mampu merusak hektaran tanaman padi dalam tempo singkat.

Seperti terjadi di Kampung Samosir, Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Elkan Hutagalung, petani setempat, Kamis (9/9) menyebutkan, serangan tikus sudah empat kali terjadi, dampaknya mereka gagal panen.

Baca juga: Simalungun berlakukan sekolah tatap muka

Pemkab Simalungun pun mendukung upaya perburuan tikus dengan menyediakan fasilitas seperti kompor tembak, gas 3 kg, belerang, tiran, racun tikus.

Kepala Dinas Pertanian Ruslan Sitepu menjelaskan, pihak mengagendakan kegiatan perburuan tikus di sentra-sentra pertanian.

Begitu pun, karena tikus merupakan hama alami bagi pertanian, dia mengimbuh petani untuk menerapkan pola tanam serentak disamping menjaga kebersihan sekitar lahan guna keamanan tanamam.

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021