Serangan hama tikus di Kabupaten Tapanuli Selatan semakin meluas. Kurang lebih tiga pekan kebelakang areal sawah petani yang rusak lebih dari 40 hektare. 

"Kerusakan padi sawah seluas itu mulai rusak ringan hingga berat," POPT-PHP Kecamatan Angkola Muaratais - Batang Angkola, Ali Husni kepada ANTARA, Selasa (1/9).

Ia merinci lahan sawah padi rusak berat dan ringan sementara di Kecamatan Angkola Muaratais lebih kurang 34,5 hektare (ha), di Kecamatan Batang Angkola sekitar 8,5 ha dari sebelumnya belasan ha.

Baca juga: Hama tikus yang merusak tanaman padi sawah di Tapsel segera diburu massal

"Upaya kita lakukan saat ini kegiatan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tikus dengan pengumpanan dan sanitasi seperti di Desa Sipangko, Angkola Muaratais," katanya.

Turut terlibat dalam pengendalian OPT tikus tersebut pihak BPP Huta Holbung, POPT-PHP, PPL, KTNA dan anggota kelompok tani dan brigade Tapsel UPT BPTPH 1 medan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Medan.

"Disamping itu dalam pekan ini kita juga akan melakukan kegiatan gropyokan dengan berburu hama tikus massal," kata Ali Husni.

Koordinator BPP (Balai Penyukuh Pertanian) Huta Holbung, Tapsel, Erwin, sebelumnya menjelaskan bahwa serangan hama tikus merupakan siklus lima tahunan. 

Dikatakan, bahwa Kecamatan Angkola Muaratais dan Kecamatan Batang Angkola memiliki luas baku sawah 2689 ha.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021